Pencegahan Stunting dengan Pemberian Susu Kambing pada Balita di Dusun Ketawang Magelang

Joko Wahyu Wibowo, Heny Yuniarti

Abstract


Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada Balita yang diakibatkan kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi pendek dibandingkan dengan anak usianya. Angka Stunting di Indonesia pada tahun 2022 masih di atas 21%, dan ditargetkan dapat turun di angka 14% di tahun 2024. Anak dengan stunting memiliki tubuh lebih pendek dari anak normal seusianya dan mengalami keterlambatan dalam berpikir yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi negara sebesar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan kesadaran orangtua tentang pentingnya protein hewani, salah satunya dengan susu kambing untuk diberikan pada balita dalam mencegah dan menanganI stunting. Susu kambing memiliki kelebiihan seperti mudah diabsorbsi, tidak menggumpal, memiliki risiko kecil dalam menimbulkan alergi pada anak. Susu kambing memiliki globula lemak yang lebih kecil dan asam lemak rantai pendek dan menengah (MCT) yang lebih pendek daripada susu sapi, dan memiliki kemampuan metabolisme yang baik untuk menyediakan energi pada proses pertumbuhan anak. Metode pengabdian ini meliputi pemberian susu kambing pada balita dan pemberian edukasi pada orangtua balita tentang gizi seimbang pada balita. Kegiatan dilaksanakan di dusun Ketawang Magelang. Pelaksanaan kegiatan ini mendapat respons yang baik dari orangtua Balita maupun kader Kesehatan setempat. Diperlukan kegiatan berkelanjutan sebagai pendampingan dalam membantu orangtua Balita untuk memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang buah hatinya.

Stunting is a condition of failure to thrive in toddlers caused by chronic malnutrition so that children are short compared to their age. The stunting rate in Indonesia in 2022 is still above 21% and is targeted to decrease to 14% in 2024. Children with stunting have shorter bodies than normal children of their age and experience delays in thinking which can cause economic losses to the country of 2 -3 percent of Gross Domestic Product (GDP) per year. The purpose of this service is to increase parental awareness about the importance of animal protein, one of which is goat's milk to be given to toddlers in preventing and treating stunting. Goat's milk has advantages such as being easily absorbed, does not clot, and has a small risk of causing allergies in children. Goat's milk has smaller fat globules and shorter short and medium-chain fatty acids (MCT) than cow's milk and has a good metabolic ability to provide energy for the child's growth process. This service method includes giving goat milk to toddlers and providing education to parents of toddlers about balanced nutrition for toddlers. The activity was carried out in the Ketawang village, Magelang. The implementation of this activity received a good response from toddlers' parents and local health cadres. Continuous activities are needed as assistance in helping parents of toddlers to provide food that is by the needs of the growth and development of their children.

Keywords


covid-19 pandemic; goat's milk; stunting

Full Text:

PDF

References


Boucot, A., & Poinar Jr., G. (2010). Stunting. Fossil Behavior Compendium, 5, 243–243. https://doi.org/10.1201/9781439810590-c34

Getaneh, G., Mebrat, A., Wubie, A., & Kendie, H. (2017). Review on Goat Milk Composition and its Nutritive Value Review on Goat Milk Composition and its Nutritive Value. November 2016. https://doi.org/10.15744/2393-9060.3.401

Harikedua, V. T., Tomastola, Y., Ranti, I. N., & Kamboa, A. (2019). Riwayat Pemberian Asi Ekslusif, Mp-Asi Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-60 Bulan Di Puskesmas Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal GIZIDO, 11(2), 96–104. https://doi.org/10.47718/gizi.v11i2.779

Indonesia, B. L. K. K. R. (2021). Angka Stunting Turun di Tahun 2021. Berita Litbangkes.

Indonesia, K. K. R. (2021). Penurunan Prevalensi Stunting tahun 2021 sebagai Modal Menuju Generasi Emas Indonesia 2045. Sehat Negeriku Sehatlah Bangsaku.

Irawan, A., Suwandewi, A., & Wulandatika, D. (2023). Pendekatan Budaya melalui Program Pengelolaan Anak Stunting dan Pemberian Makanan Tambahan dengan Pendekatan Penta Helix di Kabupaten Banjar. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 6(1), 157–175. https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i1.8081

Kemenkes. (2018a). Wartakesma: Cegah Stunting itu Penting.

Kemenkes, P. (2018b). Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2022). Kejar Target! Per Tahun Prevalensi Stunting Harus Turun 3 Persen. Perempuan & Anak.

Kesehatan, K. (2022). Mengenal Apa Itu Stunting. 2022.

Marzia Albenzio, F. d’Angelo and A. S. (2021). Role of Goat Milk in Infant Health and Nutrition. In Goat Science - Environment, Health and Economy.

Mirdhasari, A., & Sagiran. (2012). Perbedaan Pengaruh Pemberian Suplemen Susu Kambing dan Susu Sapi terhadap Berat Badan Anak Usia 3-5 Tahun. Mutiara Medika, 12(3).

Park, Y. (2016). Goat Milk : Composition , Characteristics. June.

Rokom. (2021). Penurunan Prevalensi Stunting tahun 2021 sebagai Modal Menuju Generasi Emas Indonesia 2045. Available Form : https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20211227/4339063/penurunan-prevalensi-stunting-tahun-2021-sebagai-modal-menuju-generasi-emas-indonesi. 1–21.

Surmita, Noparini, I., Maryati, D., Priawanti, P., & Fitria, M. (2019). Hubungan Tinggi Badan dan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 53(9), 1689–1699.

Tarmizi, S. N. (2023). Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%.

Widyawati. (2021). Penurunan Prevalensi Stunting tahun 2021 sebagai Modal Menuju Generasi Emas Indonesia 2045. Available Form : https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20211227/4339063/penurunan-prevalensi-stunting-tahun-2021-sebagai-modal-menuju-generasi-emas-indonesi. Published online 2021:1-21.




DOI: http://dx.doi.org/10.30659/abdimasku.2.3.93-101

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal ABDIMAS-KU: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kedokteran

View My Stats