Program SGK sebagai upaya pembentukan karakter yang kreatif dan berbudaya berbudi luhur di Kadipiro Surakarta
Abstract
Abstrak
Tujuan kegiatan yang dilakukan ini adalah untuk menumbuhkan karakter anak yang kreatif dan berbudi luhur melalui kegiatan “SGK (Sekolah Gencar Karakter)†serta memberikan wadah kepada anak-anak Kelurahan Kadipiro untuk bermain, berkarya dan belajar bersama para pendidik dan Karang Taruna setempat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari di Desa Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Surakarta Solo, Provinsi Jawa Tengah. Metode yang sudah dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah melalui beberapa tahap, yaitu: 1) Persiapan dan sosialisasi, 2) Realisasi program, dan 3) Evaluasi dan tindak lanjut. Hasil dari penelitian ini ialah terbentuknya anak-anak yang memiliki kreativitas, berbudi luhur serta karakter yang baik. Dengan terbentuknya anak-anak yang berkualitas di Kelurahan Kadipiro akan dapat memberikan pengaruh positif serta perubahan stigma negatif dalam pendidikan anak bagi kaum marginal di seluruh Indonesia, dan di Surakarta pada khususnya. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa SGK (Sekolah Gencar Karakter) Upaya Pembentukan Karakter yang Kreatif dan Berbudaya Berbudi Luhur di Kadipiro dapat terwujud nyata di lingkup masyarakat.
Â
Kata Kunci: karakter; kreatif; budaya; Sekolah Gencar Karakter
Â
Abstract
The purpose of this activity is to grow the character of children who are creative and virtuous through the activities of "SGK (character Gencar school)" and give the children a container Kadipiro village to play, work and learn together Teachers and the local coral Taruna in the life of daily society in Kadipiro Village, Banjarsari District, Surakarta Solo Regency, Central Java province. The method that will be done in this activity is through several stages, namely: 1) Preparation and socialization, 2) Program realization, and 3) evaluation and follow-up. The result of this study was the formation of children with creativity, nobility and good character. With the formation of quality children in Kelurahan Kadipiro will be able to give positive influence as well as changes in the negative stigma in children's education for the marginal people throughout Indonesia, and in Surakarta in particular. Therefore, it can be concluded that SGK (the school of character Gencar) efforts to build to build creative and culturally-virtuous character in Kadipiro can be realized in real society.
Â
Keywords: Character; Creative; Culture; Sekolah Gencar KarakterKeywords
Full Text:
PDFReferences
Bayanova. L. (2014). Compliance with Cultural rules of children Having Different Level of Creativity. Creativity Research Journal, (Online). Vol 146, 192-195. Tersedia di (http://creativecommons.org/licens es/by-nc-nd/3.0/) diakses pada tanggal 04 Desember 2017.
Dahliani, S, I, & Setijanti, P. (2015). Local Wisdom in Built Environment in Globalization Era. International Journal of Education and Research, 3 (6): 157-166.
Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Dedi, N.. (2010). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Efendi, A. (2011). Implementasi Kearifan Lingkungan dalam Budaya Masyarakat Adat Kampung Kuta sebagai Sumber Pembelajaran IPS. Edisi Khusus No. 2, Agustus 2011. ISSN 1412-565X.
Hidayatullah, F. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: UNS Press & Yuma Pustaka.
http://kbbi.web.id/sosialisasi diunduh pada tanggal 10 April 2016 pukul: 13.00.
Kesuma, D. Cepi, T, dan Johar, P. (2012). Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Mutiah, D. (2010). Psikologi Bermian Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media Group. hal. 153.
Popescu. (2015). Familial Barriersin the Development of Creativity in Preschoolers. Creativity Research Journal, (Online). Vol 187, 601-606. Tersedia di http://creativecommons.org/licens es/by-nc-nd/4.0/diakses pada tanggal 04 Desember 2017.
Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sujiono, Y. (2010). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
Sukiman. (2012). Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Model Pembelajaran Beyond Centers And Circle Time (BCCT). (Dimuat dalam Jurnal Paud Volume 6, Edisi Mei 2012), hal. 23.
Suyadi. (2010). Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: PT Bintang Pustaka Abadi (BiPA).
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Trisiana, A. (2015). Action for citizenship education of character education using project citizen model at senior high school in Indonesia. International Journal of Education and Psychology in the Community (IJEPC), 5(1 & 2), 42-53.
Utari, U. (2016). Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah Dasar dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS. Vol. 1 No. 1 April 2016, Issn 2503 – 1201.
Wagiran. (2009). Pengembangan Model Pendidikan Kearifan Lokal di Wilayah Propinsi DIY dan Mendukung Perwujudan Visi Pembangunan DIY Menuju tahun 2025. Yogyakarta: Setda Provinsi DIY.
Wirawan. (2012). Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.
Yanuarita, F. 2014. Rahasia Otak & Kecerdasan Anak. Yogyakarta: Teranova Books.
Zamroni, E. (2016). Counseling Model Based on Gusjigang Culture: Conceptual Framework of Counseling Model Based on Local Wisdoms in Kudus. GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling, 6(2), 116-125.
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/ijocs.1.2.152-164
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Indonesian Journal of Community Services
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.