Pengaruh terapi candara jiwa terhadap inferioritas pada tuna daksa

Rosita Yuniati, Prilya Shanty Andrianie, Dewi Sulistyawati

Abstract


Kecacatan bagi sebagian orang merupakan suatu masalah yang sangat berat serta dapat menghambat cita-cita dan aktivitas. Bagi orang yang mengalami kecacatan atau tuna daksa memiliki berbagai permasalahan baik aspek sosial maupun psikologinya. Kecacatan yang dialami menyebabkan tuna daksa mengalami kemunduran dalam melakukan aktivitas sosialnya. Sehingga membuat tuna daksa menjadi inferior, patah semangat, merasa tidak berharga serta mengalami krisis kepercayaan diri. Hasil survey awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa tuna daksa cenderung mengalami inferior atau rendah diri  karena keterbatasaan fisik. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan inferioritas adalah dengan terapi candra jiwa. Terapi candra jiwa adalah terapi mengenai penanaman lima watak utama yaitu rila, narima, jujur, sabar, dan budi luhur . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi candara jiwa terhadap inferioritas tuna daksa di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. dr. Soeharso Surakarta. Desain penelitian adalah single group design dengan one group pre-test dan  post-test experiment. Subjek Penelitian menggunakan  8 kelayan tuna daksa usia 17-35 tahun yang memiliki nilai inferioritas sangat tinggi dan tinggi. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan ada penurunan inferioritas subjek penelitian setelah terapi candra jiwa, yaitu saat pre-test ke post-test dengan nilai Z = - 2,243 dengan p= 0,025 (p < 0,05), saat pre-test ke followup dengan nilai Z = -2,366 dengan p= 0,018 (p < 0,05). Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa terapi candra jiwa dapat menurunkan inferioritas pada tuna daksa.  
 
Kata kunci : inferioritas, terapi candra jiwa

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.