Implementasi terapi continuous peritoneal dialysis (CAPD) untuk pasien penyakit ginjal stadium akhir: Tinjauan Sistematis
Abstract
Pendahuluan: ESRD adalah diagnosis akhir yang membutuhkan terapi pengganti ginjal seumur hidup seperti HD, CAPD atau transplantasi ginjal. Di Indonesia, hanya 3% pasien dengan CAPD dari seluruh pasien baru. Temuan tersebut menunjukkan bahwa CAPD dapat menjadi sumber daya dan pilihan yang kurang dimanfaatkan. Tujuan dari review ini adalah untuk menganalisis implementasi terapi CAPD pada pasien ESRD.Metode:Pencarian terbatas pada database elektronik seperti Pubmed, Science Direct, dan Google Scholar, dengan kata kunci “ESRD†AND “Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis†AND Lived experience†yang disusun berdasarkan MeSH Database dari NCBI. Strategiuntuk review artikelmenggunakan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta Analyses). Hasil:Berdasarkan 6 artikel, didapatkan didapatkan bahwa CAPD memiliki banyak sisi positif yang dapat dirasakan oleh pasien. Pasien yang menjalani terapi CAPD merasa lebih sehat, dapat beraktivitas, lebih memiliki banyak waktu untuk bepergian kemanapun dan waktunya lebih fleksibel. Simpulan:Berpindah terapi modalitas pada pasien ESRD dari HD ke PD efektif untuk mengembalikan kehidupan normal pasien layaknya sebelum mengalami ESRD dan meningkatkan kualitas hidup.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Airheart, J. W. (2016). Lived Experiences of Individuals with End-Stage Renal Disease on Peritoneal Dialysis.
Balasubramanian, G., McKitty, K., & Fan, S. (2011). Comparing automated peritoneal dialysis with continuous ambulatory peritoneal dialysis: survival and quality of life differences?. Nephrol Dial Transplant (2011) 26: 1702–1708 doi:10.1093/ndt/gfq607
Chanouzas, D., Fallouh, B., Baharani, J. (2012). What influences patient choice of treatment modality at the pre-dialysis stage? Nephrol Dial Transplant, 2012; 27: 1542–47
Goh, Z., S., & Griva, K. (2018). Anxiety and depression in patients with end-stage renal disease : impact and management challenges – a narrative review, International Journal of Nephrology and Renovascular Disease 2018:11 93–102.
Heaf, J. (2004). Underutilization of peri- toneal dialysis. Journal of the American Medical Association, 291(6), 740-742
Moore, J., Garcia, P., Rohloff, P., & Flood, D. (2018). Treatment of end-stage renal disease with continuous ambulatory peritoneal dialysis in rural Guatemala, BMJ Case, 1–5. https://doi.org/10.1136 /bcr-2017-223641
Rubin, H. R., Fink, N. E., Plantinga, L. C., Sadler, J. H., Kliger, A. S., & Powe, N. R. (2004). Patient ratings of dialysis care with peritoneal vs. hemodial- ysis. Journal of the American Medical Association, 291(6), 697-703
Shresta, S., Ghotekar, L. R., Sharma, S. K., Shangwa, P. M., & Karki, P. (2008). Assessment of Quality of Life in Patients of End Stage Renal Disease on Different Modalities of Treatment. J Nepal Med Assoc 2008;47(169):1-6
Stel, V. S., Kramer, A., Zoccali, C., Jager, K. J. (2009). The 2006 ERA-EDTA Registry annual report: a precis. J Nephrol;22(1):1-12
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/nurscope.8.2.60-67
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.