Konsep Teosofi Transendental Mulla Sadra dan Implikasinya dalam Praktik Pendidikan Tauhid
Abstract
Abstrak
Pendidikan Tauhid kenyataannya selain menguatkan akar keimanan seorang
muslim, juga memiliki nilai filosofis sebagai dasar dan landasan dalam pijakan
berpikir. Melalui konsep Teosofi Transeden Mulla Sadra, eksistensi Tuhan menjadi
bebas kritik dan tercapainya kemurnian Tauhid tanpa ada unsur dualitas,
setidaknya, antara manusia dan Tuhan, antara agama, dan ilmu. Dalam penulisan
ini, permasalahan yang dirumuskan mencakup dua hal; (1) bagaiamana konsep
teosofi transendental Mulla Sadra, (2) bagaimana implikasi konsep teosofi
transedental dalam praktik pendidikan tauhid. Gagasan inti prinsipalitas Teosofi
transendental, ialah konsep wujud sebagai landasan kemampuan logika yang
mencakup lima argumentasi berpikir: konsep wujud, perbedaan wujud dan mahiyah,
ashalat al-wujud dan i’tibar al-mahiyah, tasykik al-wujud, al-harakah aljhawariyah,
selanjutnya disertai dengan asfar perjalanan dimensi berpikir
mencakup empat station yaitu; perjalanan dari makhluk menuju Tuhan, perjalanan
bersama Tuhan di dalam Tuhan, perjalanan dari Tuhan menuju makhluk bersama
Tuhan, dan perjalanan dari makhluk menuju makhluk bersama Tuhan, yang
keseluruhan dari konsep wujud dan station perjalanan menjadi gagasan inti pada
magnum opus Mulla Sadra berjudul Al-Hikmah Al-Muta’aliyah fi al-Asfar al-
A’qliyyah al-Arba’ah (Teosofi Transenden tentang empat perjalanan Intelekttual
dari Jiwa). Pada implikasinya dalam praktik pendidikan Tauhid di ranah
Pendidikan Agama Islam, konsep wujud menjadi tumpuan dasar kemampuan
berpikir bagi peserta didik, yang dibarengi dengan asfar sebagai dimensi
pengetahuan yang mencakup faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi.
Selain itu, penanaman secara kokoh keimanan melalaui pembelajaran tauhid, juga
diperlukan integrasi pembelajaran antar instansi non-pesantren dan pesantren.
Kata Kunci: Teosofi Transendental, Mulla Sadra, Pendidikan Tauhid.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.