The Legal Protection for the Recognition of Customary Right in Agrarian Regulations

Evy Indriasari, Tiyas Vika Widyastuti

Abstract


The purpose of this research, to find out the extent to which customary law community land rights are recognized in Indonesian legislation. This article is legal research type of library research by using a statutory regulatory approach (Statute Approach). For customary law communities, Land is part of their lives that is controlled and managed jointly with the responsibility given by nature to maintain and protect it. In reality, a lot of customary land has been taken by the government and used as agricultural land, Even though customary law communities have legal standing regulated in the 1945 Constitution, Law Number 5 of 1960 concerning Basic Regulations on Agrarian Principles, MPR Decree No. IX/2001, Law Number 39 of 1999 concerning human rights. However, in reality, the government still takes customary land which is then given to investors to manage. This of course infringes the rights of customary law communities. This problem is exacerbated because in article 5 paragraph (1) of Law number 41 of 1999 concerning Forestry states that customary forests are part of state forests.

Keywords


Keywords: Protection, Customary rights, regulation, agrarian, Indonesia

Full Text:

PDF

References


Books:

Ady Purwoto, et al., 2023, Hukum Agraria. 1 ed, PT Global Eksekutif Teknologi, Padang;

Herman Budi Sasono dan Ahmad Gamal., 2022, Manajemen Penebangan Hutan, CV Andi Offset, Yogyakarta;

M. Arba., 2019, Hukum Agraria Indonesia. 6 ed., Sinar Grafika, Jakarta;

Maria S.W. Sumarjdjono., 2005, Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi. 3 ed., PT Kompas Media Nusantara, Jakarta;

Muhammad Bakri., 2011, Hak Menguasai Tanah Oleh Negara (Paradigma Baru Untuk Reporma Agraria, Universitas Brawijaya Press, Malang;

Nyoman Ayu Putri Lestari., 2021, Modul Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, Nilacakra, Bandung;

Ronald Z. Titahelu., 2015, Penetapan Asas-Asas Hukum Umum Dalam Penggunaan Tanah Untuk Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat. 2 ed., CV. Budi Utama, Yogyakarta;

Sri Hajati, et al., 2018, Buku Ajar Hukum Adat, Kencana, Jakarta;

Supriadi., 2006, Hukum Agraria, Sinar Grafika, Jakarta;

Journals :

Agus Wibowo dan Siti Mariam., Kontekstualisasi Hukum Agraria Dibidang Pertahanan Setelah Otonomi Daerah di Indonesia, Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, Vol. 3, No. 3, 2021;

Arif Rahmadi., Urgensi Penetapan Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat Terkait Kebijakan Pelayanan Pertanahan di Papua, Jurnal Tunas Agraria, Vol. 5, No. 1, 2022;

Arina Novizas Shebubakar dan Marie Remfan Raniah., Hukum Tanah Adat/Ulayat, Jurnal Megister Ilmu Hukum, Vol. 4, No. 1, 2019;

Aris Yulia., Pembaharuan Hukum Agraria Nasional Yang Berkeadilan, Supremasi Jurnal Hukum, Vol. 1, No. 1, 2018;

Diyan Isnaeni., Kebijakan Landreform Sebagai Penerapan Politik Pembaharuan Hukum Agraria Yang Berparadikma Pancasila, JU-Ke: Jurnal Ketahanan Pangan, Vol. 1, No. 2, 2017;

Eviandi Ibrahim., Peran Penghulu Terhada Hak Ulayat di Miangkabau, JCH (Jurnal Cendekia Hukum), Vol. 6, No. 1, 2020;

Febri Andika, Sukirno, dan Adya Pramita Prabandari., Peralihan Hak Ulayat Di Kabupaten Dharmasraya, Notarius, Vol. 12, No. 2, 2019;

Harniawati., Peralihan Hak Ulayat Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 200, Ensiklopedia Social Review, Vol. 1, No. 3, 2019;

Jabaruddin dan Karmila., Kewenangan Pemerintah Daerah Untuk Penetapan Tanah Ulayat Dalam Peraturan Daerah, Sibatik Journal, Vol. 1, No. 3, 2022;

Muhammad Syukur., Analisis Yuridis Permenag Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Eksistensi Hak Ulayat Dalam Hukum Agraria Nasional, Dinamika: Jurnal Ilmiah Huum, Vol. 26, No. 8, 2020;

Raden Muhammad Arvy Ilyasa., Prinsip Pembangunan Infrastruktur Yang Berlandaskan Hak Asasi Manusia Terhadap Eksisitensi Masyarakat Hukum Adat di Indonesia, SASI, Vol. 26, No. 3, 2020;

RR. Meiti Asmorowati., Konsep Kepentingan Umum Dalam Pengadaan Tanah Dihubungkan Dengan Kepastian Hukum, Jurnal Hukum Jurnal Justitia, Vol. 6, No. 1, 2020;

Sri Harini Dwiyatmi., Asas Pemisahan Horizontal (Horizontale Scheiding Beginsel) dan Asas Perlekatan (Vertizale Accessie) Dalam Hukum Agraria Nasional, Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 5, No. 1, 2020;

Vani Wirawan., Kajian Tertib Administrasi Pertanahan Tanah Kesultanan dan Tanah Kadipaten Setelah Berlakunya Perdais Yogyakarta, Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, Vol. 6, No. 2, 2019;

Verlia Kristiani., Hukum Yang Berkeadilan Bagi Hak Ulayat Mayarakat Hukum Adat (Kajian dan Implementasi), ADIL: Jurnal Hukum, Vol. 11, No. 1, 2020;

Regulations:

“Pasal 3 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Tentang Dasar Pokok-Pokok Agraria,” t.t;

“Pasal 18B Ayat (2) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia,” t.t;

“Penjelasan Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan,” t.t;




DOI: http://dx.doi.org/10.26532/ijlr.v8i1.33826

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


International Journal of Law Reconstruction Indexed by :

DOAJgoogle_scholarsintacrossrefMendeley onesearch  dimension


International Journal of Law Recnstruction  
Faculty of Law, UnissulaCopyright of International Journal of Law Reconstruction
Jalan Kaligawe Raya KM.4, Terboyo Kulon, Genuk, E-ISSN 2775-8885 (Online)
Semarang, Central Java, Indonesia, 50112IJLR is licensed under a