ANALISIS MINYAK ATSIRI SERAI (Cymbopogon citratus) SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN IRIGASI SALURAN AKAR GIGI DENGAN MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Enterococcus faecalis

Uswatun Nisaa’ Arum Darjono

Abstract


Perawatan saluran akar merupakan pilihan perawatan untuk penyakit pulpa pada saluran akar dengan menghilangkan bakteri dan produk metabolismenya dari sistem saluran akar. Tujuan perawatan saluran akar yaitu membersihkan dan mendisinfeksi sistem saluran akar sehingga mengurangi munculnya bakteri, menghilangkan jaringan nekrotik, dan membantu proses penyembuhan periapikal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan minyak atsiri serai (Cymbopogon citratus) dalam menghambat Enterococcus faecalis sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratoris. Penyiapan koloni bakteri E. faecalis dari biakan murni dan ditanam dalam media kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC. Setelah itu dilakukan pengenceran dengan larutan garam fisiologis sesuai standar kekeruhan Brown III. Kemudian pengujian daya antibakteri dengan metode difusi menggunakan 6 replikasi cawan petri berisi MHA. Setelah suspensi bakteri diratakan pada MHA, pada setiap cawan petri dibuat 6 lubang sumuran dengan diameter 6 mm menggunakan perforator. Masing-masing lubang sumuran diisi dengan larutan minyak atsiri serai sebanyak 50 μl dengan konsentrasi 10% pada lubang pertama, 12,5% pada lubang kedua, 15% pada lubang ketiga, 17,5% pada lubang keempat, 20% pada lubang kelima, dan EDTA sebagai kontrol positif pada lubang keenam. Setelah semua lubang terisi larutan, cawan petri dimasukkan ke dalam anaerobic jar dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C suasana anaerob. Dua puluh empat jam setelah dilakukan inkubasi, zona hambat yang terbentuk dapat diukur. Pengukuran zona hambat di sekitar sumuran dilakukan menggunakan jangka sorong digital dengan ketelitian 0,01 mm. Cara pengukuran yaitu dengan membuat dua garis tegak lurus melalui titik pusat lubang sumuran (garis AB dan garis CD) kemudian bentuk garis yang ketiga di antara kedua garis tegak lurus tersebut sehingga membentuk sudut 450 terhadap dua garis lurus tersebut (garis EF). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan terdapat Minyak atsiri serai (Cymbopogon citratus) konsentrasi memiliki daya antibakteri terhadap pertumbuhan Enterococcus faecalis. Konsentrasi minyak atsiri serai (Cymbopogon citratus) sebesar 20% memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan E. faecalis yang hampir sama dengan EDTA (bahan irigasi saluran akar).

Kata Kunci : minyak atsiri serai, irigasi saluran akar, E. faecalis.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.