Infeksi jamur di rongga mulut banyak disebabkan oleh jamur Candida albicans yang merupakan flora normal dalam tubuh dan bersifat opertunistik. Ekstrak anggur merah memiliki aktivitas antijamur, karena memiliki kandungan flavonoid dan tannin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak anggur merah berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Penelitian eksperimental laboratorium dengan post test only control group design. Sampel adalah Candida albicans dengan tingkat kepekaan sesuai dengan standar Mc Farland 0,5 yaitu 1 X 108 CFU/ml. Penelitian ini menggunakan metode cakram yang dilakukan pada satu kelompok kontrol dan empat kelompok perlakuan ekstrak anggur merah dengan konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Pertumbuhan Candida albicans di ukur dari zona hambat yang terbentuk. Uji Kruskal Wallis dan Man-Whitney di gunakan untuk melihat perbedaan rata-rata diameter zona hambat. Hasil penelitian menunjukan diameter zona hambat ditemukan pada kelompok ekstrak anggur merah konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Dengan rata-rata diameter 0,8mm, 1,26mm, 1,65mm, 2,1mm. Ke empat nilai rata-rata ini menunjukan perbedaan bermakna (nilai p=0,000). Disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak anggur merah, semakin besar daya hambatnya terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans.