ANALISIS POTENSI PENAMBAHAN SERAT BATANG PISANG SEBAGAI BAHAN PEMBUAT PLAFOND UNTUK MENUNJANG TATA RUANG INTERIOR
Abstract
ABSTRACT
Â
Pembangunan di Indonesia yang semakin meningkat pesat, menyebabkan permintaan perumahan rakyat cukup tinggi. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan kebutuhan bahan-bahan pembuat rumah termasuk plafon. Plafon atau yang sering disebut langit-langit, merupakan komponan bangunan yang berfungsi sebagai lapisan yang membatasi tinggi suatu ruangan [7]. Selain itu, plafon juga berguna untuk keamanan, kenyamanan, serta keindahan sebuah ruangan. Kualitas dan mutu plafon ditentukan oleh material yang digunakan sebagai bahan baku dan bahan pengisi serta bahan tambahan yang digunakan seperti abu sekam padi dan bahan-bahan selulosa seperti serat sabut kelapa, gipsum dan semen.
Pohon pisang adalah tanaman yang mudah didapat di Indonesia dan memiliki banyak manfaat. Namun, pohon pisang hanya berbuah sekali dan harus ditebang. Alhasil, batang pisang akan dibiarkan begitu saja dan membusuk [8]. Batang pisang atau pelepah pisang sampai sekarang belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kebutuhan industri. Dari bahan- bahan tersebut dapat diolah menjadi barang industri dan bahan pengisi atau bahan tambahan untuk produk-produk yaitu untuk pembuatan plafon yang dapat membentuk produk yang bersifat komposit, sehingga dalam proses pembuatannya memerluhkan tekanan agar lebih menyatu dan dapat menghasilkan produk yang lebih padat. Diharapkan dengan penggunaan serat berbahan dasar batang pisang akan mampu menghasilkan plafon eternity yang ramah lingkungan.
Tujuan dilakukannya penelitian mengenai penambahan serat batang pisang pada bahan baku pembuatan plafon eternit adalah untuk memperkuat kekuatan plafon gipsum dari sebelumnya. Batang pisang dapat dengan mudah ditemui di lingkungan sekitar sehingga cukup pantas untuk dimanfaatkan sebagai penambahan serat untuk plafon eternit. Teknologi pembuatan eternit atau plafon biasanya dibuat dari campuran semen dan gypsum serta serat-serat seperti rami, serat-serat pakaian bekas atau kertas sebagai pengganti asbes, bahan-bahan tersebut dicampur dalam perbandingan 25 bagian semen, 10 bagian gipsum atau mill dan 1 bagian serat. Lembaran-lembaran etrnit/plafon umumnya berukuran panjang 100 cm, lebar 100 cm dan tebal 0,4 cm. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode uji laboratorium dan pengumpulan literatur dari beberapa sumber. Dua metode yang sudah disebutkan tersebut diharapkan bisa memberikan data yang akurat dan teliti pada hasil penelitian yang dilakukan. Variabel penelitian adalah variasi perbandingan jumlah bahan penyusun plafon eternit dengan variasi 25:10:1, 25:10:3, dan 25:10:5.
Â
Â
Keywords : Plafon Eternit, Serat Alami, Batang pisang
Â
Full Text:
PDFReferences
Dewi, R., Sutejo, Y., Rahmadini, R., & Arfan, M. (2019). Pengaruh Limbah Plafond Gipsum Terhadap Penurunan Konsolidasi Pada Tanah Lempung Ekspansif. Cantilever, Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil, 8(1), 1-7.
Gumay, O. P. U., Lestari, F., & Triyanti, M. (2020). Sosialisasi Pemanfaatan Pelepah Pisang Sebagai Material Dinding Kedap Suara Di Desa Kebon Kolim Kabupaten Musi Rawas. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 292-295.
Kurniawan, D., & Supriadi, H. (2013). Utilization Of Fiber And Shell Particles Palm Oil As Substitute Materials In Producing Eternite Ceiling. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 1(3).
Kumar P M, Paulo J M, Monteiro. Concrete Micro Structur Properties and Materials. Mc Graw-HiLL. USA. Third edition. 2007
Kusumawardani, Y., Subekti, S., & Soehartono, S. Potensi dan Pengaruh Batang Pisang Sebagai Media Filter Pada Pengolahan Air Limbah Pencucian Kendaraan Bermotor. Jurnal Presipitasi: Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 16(3), 196-204
Logsdon, O.S., Kohne, R., Abel, S., dan LaBonde, S. (2002), “Slow Sand Filtration for Small Water Systemâ€, Journal of Environmental Engineering Science, Vol. 1, hal. 339-348.
Nuridwi, D. B., Negara, K. P., & Unas, S. E. (2014). Analisis Perbandingan Metode Sni Dan Software Ms. Project Dalam Perhitungan Biaya Pekerjaan Langit-langit Untuk Konstruksi Bangunan (Studi Kasus Pembangunan Gedung II Dan Bangunan Penghubung Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Brawija. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 1(3), pp-965.
Oro J, Frans P, Sappu, Romels Lumintang. Analisis Sifat Mekanik Material Komposit dari Serat Sabut Kelapa, Universitas Sam Ratulangi Manado. 2013.
Patandung, P. (2015). Pengaruh Variasi Serat Sabut Kelapa terhadap Kualitas Plafon. Jurnal Penelitian Teknologi Industri, 7(1), 21-30.
Prasetyo, D. A. (2017). Pemanfaatan Serat Kulit Jagung Sebagai Bahan Campuran Pembuatan Plafon Eternit. Rekayasa Teknik Sipil, 1(1/REKAT/17
Patandung, P. (2018). Pengembangan Pembuatan Plafon dari Abu Sekam Padi dengan Menggunakan Serat Sabut Kelapa. Jurnal Penelitian Teknologi Industri, 8(1), 39-50.
Sagala, R. P. F. (2020). Pengaruh Pemberian Naphtalene Acetic Acid (NAA) dan Benzyl Amino Purine (BAP) terhadap Propagasi Tanaman Pisang Ambon (Musa acuminata Cavendish Group.) secara In Vitro. Repository. Universitas HKBP Nommensen.
SNI No.15-0233-1989 Syarat Mutu Lembaran Serat. Badan Standardisasi Nasional. 1989.
(1-6 SUDAH URUT)
SNI No.15-0233-1989 Syarat Mutu Lembaran Serat. Badan Standardisasi Nasional. 1989.
Salam, A., & Hartantyo, S. D. (2017). Pengaruh Penambahan Serat Pelepah Pisang Pada Pembuatan Paving Block K-175. Jurnal CIVILA, 2(2), 8.
Sir, T. M., Udiana, I. M., & Isu, S. R. (2016). Perbandingan Pengukuran Kadar Air Tanah Lempung Menggunakan Metode Gravimetry Dan Metode Gypsum Block Berdasarkan Variasi Kedalaman. Jurnal Teknik Sipil, 5(2), 213-226
Untung, O. (1996). Menjernihkan Air Kotor. Niaga Swadaya.
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/pondasi.v27i1.18062
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Editorial Office:
Pusat Studi dan Konsultasi Teknik
Faculty of Engineering, Universitas Islam Sultan Agung
Jl. Raya Kaligawe Km 04 Semarang 50012, Indonesia
Phone : +624-6583584
Fax : +624-6582455
Email : jurnalpondasi@unissula.ac.id
Print-ISSN : 0853-814X
E-ISSN : 2714-7622