Emotion Regulation with Self-Acceptance of Mothers Who Have Children with Special Needs in SLB Regency "X"

Eko Arindo Ryantiko, Inhastuti Sugiasih

Abstract


Tidak semua Ibu melahirkan anak dengan kondisi sehat secara fisik maupun psikologis. Bagi Ibu yang mendapat amanah untuk membesarkan anak dengan kebutuhan khusus perlu memiliki penerimaan diri yang baik supaya dapat mengasuh dan mendidik anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji hubungan antara regulasi emosi dengan penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus di SLB Kab “X”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus di SLB Kabupaten “X” dengan jumlah sampel sebanyak 338 responden. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan yakni skala penerimaan diri yang terdiri dari 23 aitem dengan koefisien realibilitas sebesar 0,830 dan regulasi emosi yang berjumlah 22 aitem dengan koefisien realibilitas sebesar 0,872. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan positif antara regulasi emosi dengan penerimaan diri pada Ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Hasil analisis korelasi pearson didapatkan rxy = 0,663 dengan taraf signifikansi yaitu 0,000 (p<0,05), yang berarti hipotesis diterima bahwa semakin tinggi regulasi emosi maka akan semakin tinggi pula penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus di SLB Kab “X”.

Full Text:

PDF

References


Ahmad, S. (2020). Peyusunan skala psikologi (1 ed., Vol. 1). Jakarta: Kencana.

Ainur, F. (2018). Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Penerimaan Diri Pada Remaja Yatim Piatu di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi, 1(1), 1–83. Diambil dari http://repository.unair.ac.id/id/eprint/72224

Aris, D. P., & Rinaldi. (2015). Hubungan regulasi emosi dengan penerimaan diri wanita premenopause. Jurnal Psikologi, 6(1), 11–22.

Athalia, A. A. T. (2021). Penerimaan Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (Abk)Di Kota Medan. Jurnal Psikologi, 2(35), 1–113.

Azwar. S. (2012). Reliabilitas dan validitas (4 ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar. S. (2017). Metode penelitian psikologi (2 ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar. S. (2021). Penyusunan skala psikologi (3 ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Berger. (2016). Aspek- Aspek Penerimaan Diri. Psikologi, 18(2), 2548–1800. Diambil dari www.wfmh.org

Bernard, M. E. (2018). Rationality and the Pursuit of Happiness: The Legacy of Albert Ellis. (The Atrium, Ed.) (1 ed.). Oxfort, UK: A John Wiley & Sons, Ltd., Publication.

Cindy, W. P. (2022). Tahapan Penerimaan Diri Ibu yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri Autis Medan. Jurnal Psikologi, 1(1), 1–71.

Damariatna, K. D. (2020). Regulasi Emosi, Lama Pasien Menjalani Terapi, dan Penerimaan Diri atas Penyakit Kronis pada Pasien Hemodialisa. Acta Psychologia, 2(1), 1–14. https://doi.org/10.21831/ap.v1i1.34112

Dewi, N. A. (2017). Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Kebahagiaan Peserta Didik. Jurnal Psikologi, 1(1), 11–48.

Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. (2022). Rekap Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Menurut Kelompok Masalah1 di Provinsi Jawa Tengah. Diambil 15 Mei 2024, dari https://jateng.bps.go.id/statictable/2022/03/22/2608/rekap-data-penyandang-masalah-kesejahteraan-sosial-pmks-menurut-kelompok-masalah1-di-provinsi-jawa-tengah-2021.html

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, P. D. dan P. M. (2024). Data Pokok Pendidikan. Diambil 15 Mei 2024, dari https://dapo.kemdikbud.go.id/

Eramadhani. (2022). Hubungan Regulasi Emosi Dengan Parenting Stress Pada Orang Tua yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus di SDLB Negeri Kebayakan Takengon. Jurnal Psikologi, 1(1), 1–87.

Faradina, N. (2016). Penerimaan Diri Pada Orang Tua yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (Vol. 4). Samarinda.

Fatwa Tentama. (2012). Hubungan antara Berpikir Positif dengan Penerimaan Diri pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Akibat Kecelakaan. Jurnal Psikologi, 1(1), 1–7.

Ghufron, M. N., & Rini Risnawita S. (2020). Teori-teori psikologi (Vol. 1). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Goleman, D. (2007). Emotional intelligence. (Alih Bahasa: T. Harmaya, Ed.) (17 ed.). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gross, J. J. (2020). Supplemental Material for Emotion Regulation. Emotion, 20(1), 1–9. https://doi.org/10.1037/emo0000703.supp

Hayuning., W. H. , A., & Henriani, W. (2013). Proses Penerimaan Diri Perempuan Dewasa Awal yang Mengalami Kekerasan Seksual pada Masa Anak-Anak. Jurnal Kepribadian dan Sosial, 2(2).

Hjelle, & Z. (2015). Personality Theories: Basic Assumptions, Research, and Application. Psychology, (2), 73–88.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (Alih Bahasa: Istiwidayanti, Ed.) (5 ed.). Ciracas, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Islami, E. D. Putri. , E. H. A. (2020). Self-acceptance of Mothers who have Children with Special Needs. Indonesian Journal of Innovation Studies, 13, 1–12.

Iswinarti, G. T. J. N. H. (2020). Cognitive Emotion Regulation: Its Relationship to Parenting Stress. Journal of Social Studies Education Research, 11(2), 204–222.

Jersild, A. T. , B. J. S. , B. D. W. (1978). The Psychology ofAdolescence. Psychology (3 ed., Vol. 1). New York: Macmillan Publishing Co.

Latifatul, Mega R, A., & Maulana M. Ibrahim. (2019). Hubungan Ketidakpuasan Tubuh Dengan Penerimaan Diri Pada Perempuan Usia Dewasa Awal (18-25 Tahun) di Kota Malang. Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender, 14(2), 42–53.

Made Merlin, N., Toba, Y., Roynaldo Pandie, F., & Rino Vanchapo, A. (2021). Hubungan Konsep Diri Dengan Penerimaan Diri Pasien Kanker Payudara. Jurnal Kesehatan, 12(2), 273–279. Diambil dari http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Megreya, A. M., Al-Attiyah, A. A., Moustafa, A. A., & Hassanein, E. E. A. (2020). Cognitive emotion regulation strategies, anxiety, and depression in mothers of children with or without neurodevelopmental disorders. Research in Autism Spectrum Disorders, 76, 101–600. https://doi.org/10.1016/j.rasd.2020.101600

Muhammad, M. A. K. (2022). Self-Acceptance Dalam Al-Qur’an dan Relevansinya Terhadap Qana’ah Progresif. Jurnal Psikologi Islam, 1(1), 1–151.

Pahlewi, R. M. (2020). Makna Self-Acceptance Dalam Islam (Analisis Fenomenologi Sosok Ibu Dalam Kemiskinan Di Provinsi D.I Yogyakarta). Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 16(2), 206–2015. https://doi.org/10.14421/hisbah.2019.162-08

Pemerintah Republik Indonesia. (2011). Peraturan Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Kebijakan Penangan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta. Diambil dari www.djpp.depkumham.go.id

Porter, B. M. (2022). Measurement of Parental Acceptance of Children. Journal of Home Economics. Psikologi, 46(3), 1–115.

Pradana, A. W. (2022). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Siswa SMK Tamansiswa Kudus. Jurnal Psikologi, 1(1), 1–50.

Rahayu, Y. D. P., & Ahyani, L. N. (2017). Kecerdasan Emosi Dan Dukungan Keluarga Dengan Penerimaan Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Jurnal Psikologi Perseptual, 2(1), 29–47. https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i1.2220

Rosida, T., & Ilbasit. (2024). A Self-acceptance and Body Image on Student Self-confidence. Journal Social Sciences. https://doi.org/10.18502/kss.v9i5.15169

Setiadji, M. A. (2019). Regulasi Emosi Pada Ibu yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Psikologi, 1(1), 1–350. https://doi.org/10.4324/9780429342585

Sheerer, E. T. (2018). An analysis of the relationship between acceptance of and respect for self and acceptance of and respect for others in ten counseling cases. Journal of Consulting Psychology, 13(3), 169–175. https://doi.org/10.1037/h0062262

Simamora, D. P. (2019). Penerimaan Diri pada Ibu dengan Anak Tunagrahita. Acta Psychologia, 1(2), 134–141. Diambil dari http://journal.uny.ac.id/index.php/acta-psychologia

Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supratiknya, D. A. (2016). Tinjauan psikologis: komunikasi antar pribadi (Elektronik, Vol. 1). Sleman, Yogyakarta: PT Kanisius.

Suratno, M. F. (2015). Faktor yang Mempengaruhi Regulasi Emosi Pasien Kanker. Jurnal Psikologi, (2), 1–171. Diambil dari http://repository.unissula.ac.id/23297/12/S1 Psikologi_30701700012_fullpdf.pdf

Thompson, R. A. (2007). Handbook of emotion regulation (Elektronik Book). Diambil dari https://www.researchgate.net/publication/285501515

Utami, A. H., & Cahyani, B. H. (2021). Hubungan Regulasi Emosi dan Penerimaan Diri Pada Usia Dewasa Awal Dusun Krajan. Jurnal Psikologi, 1(1), 1–14.

Wicaksana, A., & Rachman, T. (2018). Regulasi Emosi. Jurnal Psikologi, 3(1), 10–27.

Yulia, A. (2021). Implementasi Manajemen Emosi Pada Orang Tua Dengan Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains, 6(2), 206–220. https://doi.org/10.31289/diversita.v3i1.1180

Yurizka, Q., Simanjuntak, M. B., & Sihombing, J. (2022). Self-acceptance study in the korean drama series our beloved summer (intrinsic analysis of the main character’s character). Jurnal Psikologi Pendidikan, 1(1), 578–585. Diambil dari https://e-proceedings.iain-palangkaraya.ac.id/index.php/PSNIP/article/view/799




DOI: http://dx.doi.org/10.30659/psisula.v6i0.39225

Refbacks

  • There are currently no refbacks.