PENGARUH AMBLESAN TANAH (LAND SUBSIDENCE) TERHADAP PERUBAHAN LUAS GENANGAN AIR PADA DATARAN ALLUVIAL KOTA SEMARANG UTARA (Studi Kasus : Semarang Bagian Utara)
Abstract
Abstrak
Kota Semarang merupakan salah satu kota besar yang berada di pesisir utara Pulau Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan memprediksi besar dan lama amblesan tanah (land subsidence) pada dataran alluvial akibat beban dan sifat mekanis tanah serta mengkaji dan memprediksi perubahan luas genangan pada dataran alluvial akibat amblesan tanah (land subsidence) karena konsolidasi.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Perhitungan dilakukan dengan dua cara, cara pertama menghitung model fisik dengan pendekatan 1D Terzaghi, sedangkan cara kedua memprediksi amblesan menggunakan software PLAXIS hasilnya prediksi berupa besar dan lama amblesan dengan variasi beban dan kondisi mekanik tanah yang berbeda. Selanjutnya membandingkan hasil perhitungan menggunakan model fisik dengan hasil perhitungan menggunakan software PLAXIS untuk mendapatkan hasil akhir berapa besar dan lama amblesan lahan serta kecenderungan amblesan. Sedangkan untuk menghitung luas genangan direncanakan perubahan luasan genangan dengan menggunakan software GIS (Geographic Information System).
Hasil dari penelitian ini yang menggunakan pendekatan 1D Terzaghi untuk T90, didapat amblesan terkecil 83,60 cm selama 23,71 tahun dan amblesan terbesar 96,60 cm selama 25,39 tahun. Sedangkan pendekatan menggunakan software PLAXIS amblesan terkecil yaitu 85,72 cm selama 23,71 tahun dan amblesan terbesar 104 cm selama 25,39 tahun tahun. Kecenderungan amblesan semakin ke utara semakin besar dan waktunya semakin lama. Amblesan lahan pada dataran alluvial terus meningkat akibatnya genangan pada pemukiman penduduk yang lokasinya dekat dengan sungai dan pantai terus bertambah luas, antara tahun 2016 sampai 2045 terjadi penambahan genangan seluas 869,28 Ha.
Kata kunci: Alluvial, Amblesan, Genangan, GIS, PLAXIS
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.