Pengukuran Kecepatan Menggunakan Sensor GNSS
Abstract
GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.Dalam prakteknya, kecepatan kendaraan mempunyai peraturan dengan batas batas tertentu, sesuai dengan daerah ataupun kondisi jalan nya, Dalam sistem navigasi yang handal, akurasi pembacaan kecepatan merupakan hal yang sangat penting karena adanya peraturan tersebut. Maka dari itu penelitian kali ini akan menguji perangkat Pixhawk 2.1 dengan GPS Here 2 dan GPS Here 3 yang digunakan untuk pengukuran kecepatan dengan variasi kecepatan yaitu 10,20,30,40, dan 50 km/jam. Dari hasil pengujian akurasi kecepatan GNSS lebih tinggi daripada akurasi kecepatan IMU, dimana hasil rata rata akurasi kecepatan GNSS yaitu 98,95% sedangkan hasil rata rata akurasi kecepatan IMU yaitu 97,80%. Pada pengujian yang dilakukan di lokasi dengan sedikit penghalang yaitu Madukoro Raya mendapatkan hasil akurasi kecepatan GNSS Here 2 tertinggi sebesar 99,60% pada saat kecepatan pengujian maksimal 10 km/jam, sedangkan akurasi kecpatan GNSS Here 3 tertinggi sebesar 99,94 % pada saat kecepatan maksimal 40 km/jam. Pada pengujian yang dilakukan di lokasi dengan banyak penghalang yaitu Marina Raya mendapatkan hasil akurasi kecepatan GNSS Here 2 tertinggi sebesar 99,84 % pada saat kecepatan pengujian kecepatan maksimal 10 km/jam, sedangkan akurasi kecpatan GNSS Here 3 tertinggi sebesar 99,00% pada saat kecepatan pengujian maksimal 30 km/jam. Perangkat yang paling bagus untuk pengukuran kecepatan yaitu GPS Here 2 dikarenakan hasil rata rata akurasi GPS Here 2 mencapai 99,41% sedangkan hasil rata rata akurasi GPS Here 3 sebesar 98,49% .
Full Text:
PDFReferences
H. S. Pramono, “Pembacaan Posisi Koordinat dengan GPS sebagai Pengendali Palang Pintu Rel Kereta Api secara Otomatis untuk Penambahan Aplikasi Modul Praktik Mikrokontroler,†J. Pendidik. Teknol. dan Kejuru. UNY, vol. 20, no. 2, p. 163808, 2011.
W. Rahiman and Z. Zainal, “An overview of development GPS navigation for autonomous car,†Proc. 2013 IEEE 8th Conf. Ind. Electron. Appl. ICIEA 2013, no. June 2013, pp. 1112–1118, 2013, doi: 10.1109/ICIEA.2013.6566533.
M. Khosyi’in, E. N. Budisusila, S. A. D. Prasetyowati, B. Y. Suprapto, and Z. Nawawi, “Tests Measurement of UHF RFID for autonomous vehicle navigation,†Proc. - 2020 Int. Semin. Appl. Technol. Inf. Commun. IT Challenges Sustain. Scalability, Secur. Age Digit. Disruption, iSemantic 2020, pp. 255–261, 2020, doi: 10.1109/iSemantic50169.2020.9234257.
C. Wibisono Darmawan, S. R. U A Sompie, and F. D. Kambey, “Implementasi Internet of Things pada Monitoring Kecepatan Kendaraan Bermotor,†J. Tek. Elektro dan Komput., vol. 9, no. 2, pp. 91–100, 2020.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM.111 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penetapan Batas Kecepatan,†vol. Nomor 65, no. 879, pp. 2004–2006, 2015.
PX4 Autopilot, “Hex Cube Black Flight Controller,†2022. https://docs.px4.io/main/zh/flight_controller/pixhawk-2.html.
PX4 Autopilot, “Here 2,†2022. https://docs.px4.io/main/en/gps_compass/gps_hex_here2.html.
CubePilot, “Here 3 Manual,†2022. https://docs.cubepilot.org/user-guides/here-3/here-3-manual.
R. H. D. Putra, H. Sujiani, and N. Safriadi, “Penerapan Metode Haversine Formula Pada Sistem Informasi Geografis Pengukuran Luas Tanah,†J. Sist. dan Teknol. Inf., vol. 10, no. 2, pp. 1262–1270, 2015.
M. Khosyi’in, S. A. D. Prasetyowati, B. Y. Suprapto, and Z. Nawawi, “The Impact of Telemetry Received Signal Strength of IMU / GNSS Data Transmission on Autonomous Vehicle Navigation,†vol. 10, no. 4, pp. 970–982, 2022, doi: 10.52549/ijeei.v10i4.3901.
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/ei.4.3.217-225
Refbacks
- There are currently no refbacks.