PENGAJARAN BIPA DAN TES UKBI DALAM UPAYA MENJAGA EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Abstract
Interaksi antar anggota Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dalam sebuah pasar tunggal dikhawatirkan dapat membawa dampak negatif pada berbagai bidang termasuk pengakuan terhadap eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia sebagai identitas dan pemersatu bangsa harus terus dijaga eksistensinya. Saat ini pemerintah tampak belum mantab melaksanakan strategi yang sudah ditetapkan dalam upaya menjaga eksisensi bahasa Indonesia di era MEA. Di sisi lain, kehadiran MEA mambawa daya tarik tersendiri bagi warga negara asing untuk menjalankan bisnis dan investasi di Indonesia. Hal ini membuka peluang bagi bahasa Indonesia untuk bisa diajarkan kepada masyarakat internasional sekaligus membuka peluang bagi bahasa Indonesia untuk bisa dijadikan sebagai bahasa pengantar dalam integrasi MEA. Pemerintah melalui Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa perlu memantabkan lagi kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan. Peningkatan kualitas program Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) menjadi upaya strategis yang dapat dilakukan pemerintah. Sebagai pendukungnya, sertifikasi Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) bagi warga negara asing yang berkepentingan di Indonesia wajib diberlakukan.
Â
Kata Kunci: Pengajaran BIPA, UKBI, MEA, eksistensi bahasa Indonesia
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.