HUBUNGAN NILAI HEMATOKRIT DAN KECEPATAN TETES CAIRANPARENTERAL PASIEN DBD Studi Observasional Analitik di Rumah Sakit Islam Sultan Agung SemarangPeriode Bulan Januari s.d. Desember Tahun 2019
Abstract
Latar belakang: DBD merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD umumnya terjadi pada anak di bawah 15 tahun. Pemberian terapi cairan pasien DBD dapat mencegah sekaligus mengatasi kegawatdaruratan dengan salah satu aspek pentingnya ialah penentuan kecepatan tetes cairan yang diberikan. Nilai hematokrit menjadi pedoman pemberian terapi cairan pasien DBD. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui hubungan nilai hematokrit dan kecepatan tetes cairan parenteral pasien DBD di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang menggunakan data rekam medik 33 pasien DBD usia di bawah 15 tahun pada hari pertama datang ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode bulan Januari hingga Desember 2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah simple random sampling. Pengolahan data dilakukan dengan uji korelasi Pearson menggunakan aplikasi SPSS versi 22.
Hasil: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara nilai hematokrit dengan kecepatan tetes cairan parenteral pasien DBD. Berdasarkan hasil analisis penelitian menggunakan uji korelasi Pearson didapatkan nilai signifikansi (2-tailed) yaitu 0,00 dimana nilai ini kurang dari 0,05 dengan r = 0,677 yang berarti kedua variabel mempunyai hubungan yang kuat dengan arah korelasi positif, sehingga semakin tinggi nilai hematokrit, akan diikuti oleh kenaikan kecepatan tetes cairan parenteral pasien DBD.
Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antara nilai hematokrit dengan kecepatan tetes cairan parenteral pasien DBD karena didapatkan nilai p-value yaitu 0,00 (p < 0,05), dengan tingkat korelasi kuat sebesar 0,677.
Full Text:
PDFReferences
Arieska, P. K. and Herdiani, N. (2018) „Pemilihan teknik sampling berdasarkan perhitungan efisiensi relatif‟, Jurnal Statistika, 6(2), pp. 166–171. Available at: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/statistik/article/view/4322/4001.
Arya, S., Asthana, V. and Sharma, J. P. (2013) Clinical vs. bispectral index- guided propofol induction of anesthesia: A comparative study, Saudi Journal of Anaesthesia. doi: 10.4103/1658-354X.109819.
Bararah, A. S., Ernawati and Andreswari, D. (2017) „Implementasi Case Based Reasoning ( Studi Kasus : RSUD Rejang Lebong )‟, Rekursif, 5(1), pp. 43–54.
Bhave, S., Rajput, C., Bhave, S. (2015) „Clinical profile and outcome of denguefever and dengue haemorrhagic fever in paediatric age group with special reference to WHO guidelines (2012 ) on fluid management of dengue fever‟, International Journal of Advanced Research, 3(4), pp. 196–201.
Casey, J. D., Brown, R. M. and Semler, M. W. (2018) „Resuscitation fluids‟, Current opinion in critical care, 24(6), pp. 512–518. doi: 10.1097/MCC.0000000000000551.
Charisma, A. M. (2017) „Gambaran Hasil Pemeriksaan Jumlah Trombosit dan Nilai Hematokrit pada Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) Di RSU Anwar Medika Periode Februari-Desember 2016‟, Journal of Pharmacy and Science, 2(2), pp. 15–19. doi: 10.53342/pharmasci.v2i2.76.
Feld, L. G. et al. (2018) „Clinical practice guideline: Maintenance intravenous fluids in children‟, Pediatrics, 142(6). doi: 10.1542/peds.2018-3083.
FITRIA, L. and SARTO, M. (2014) „Galur Wistar Jantan dan Betina Umur 4 , 6 ,dan 8 Minggu‟, jurnal iIlmiah Biologi, 2(2), pp. 94–100.
Garini, A. et al. (2019) „Perbandingan Hasil Hitung Jumlah Eritrosit Dengan Menggunakan Larutan Hayem, Larutan Saline Dan Larutan Rees Ecker‟, Jurnal Riset Kesehatan, 8(1), p. 35. doi: 10.31983/jrk.v8i1.4107.
Gibson, B. E. S. and Halsey, C. (2007) Nonimmune Neonatal Anemias, Pediatric Hematology: Third Edition. doi: 10.1002/9780470987001.ch7.
Hadinegoro, S. R. S., Kadim, M. and Devaera, Y. (2012) Update Management of Infectious Diseases and Gastrointestinal Disorders, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Departemen Ilmu Kesehatan Anak.
Hawin, M. (2019) „Hubungan Tingkat Pendidikan Berbasis Islam Anggota Karang Taruna Dengan Kepedulian Sosial‟, Al-Misbah (Jurnal Islamic Studies), 7(2), pp. 50–54. doi: 10.26555/almisbah.v7i2.1125.
IDAI (2016) „Konsensus Kebutuhan Air pada Anak Sehat‟, Badan Penerbit IDAI, pp. 1–7.
Islamiyah, H. (2018) „Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dengue shock syndrome pada penderita demam berdarah dengue di rumah sakit umum haji surabaya‟.
Joharsah, J., Lestari, F. and Cane, P. S. (2021) „Analisis Hasil Pemeriksaan Fisik Dan Laboratorium Demam Berdarah Dengue Derajat I Dan Ii Di Rsud H. Sahudin Kutacane Tahun 2021‟, Jurnal Maternitas Kebidanan, 6(2), pp. 73–83. doi: 10.34012/jumkep.v6i2.1969.
Kanias, T. et al. (2017) „Ethnicity, sex, and age are determinants of red blood cell storage and stress hemolysis: Results of the REDS-III RBC-Omics study‟, Blood Advances, 1(15), pp. 1132–1141. doi: 10.1182/bloodadvances.2017004820.
Kemenkes RI (2017) „Demam Berdarah Dengue Indonesia‟, Pedoman pencegahan dan pengendalian demam berdarah di indonesia, 5(7), p. 9.
Kholifah, N. and Yudhastuti, R. (2016) „Risiko Penularan Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Sekolah Dasar Di Kelurahan Putat Jaya, Surabaya‟, Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 5(2), pp. 95–106. doi: 10.33475/jikmh.v5i2.170.
Leksana, E. (2015) „Strategi Terapi Cairan pada Dehidrasi‟, Cdk-224, 42(1), pp. 70–73.
Lewandowski, C. M., Co-investigator, N. and Lewandowski, C. M. (2015)„Dengue Case Management‟, Cdc, 1, pp. 1689–1699.
Meilanie, A. D. R. (2019) „Different of Hematocrit Value Microhematocrit Methods and Automatic Methods in Dengue Hemorrhagic Patients With Hemoconcentration‟, Journal of Vocational Health Studies, 3(2), p. 67. doi: 10.20473/jvhs.v3.i2.2019.67-71.
Melinda, H. (2014) Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak.
Munawwarah, B. A. A., Perwitasari, D. A. and Kurniawan, N. U. (2019)„Efektivitas Cairan Kristaloid dan Koloid Pasien Demam Berdarah Anak di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul‟, Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 5(1), p. 20. doi: 10.20473/jfiki.v5i12018.20-29.
Nisa, W. D., Notoatmojo, H. and Rohmani, A. (2013) „Karakteristik Demam Berdarah Dengue pada Anak di Rumah Sakit Roemani Semarang Characteristics of Dengue Hemorrhagic Fever in Children ‟ s Hospital in Roemani Semarang‟, 1(2), pp. 93–98.
Noor Hidayat, S. (2015) „Menggunakan Metode Hb Meter Pada Remaja Putri Di MAN Wonosari‟, Kesmas, 9(1), pp. 11–18. Available at: Jurnal.Uad.ac.ad.
Pudjiadi, A. H. (2017) „Resusitasi Cairan: dari Dasar Fisiologis hingga Aplikasi Klinis‟, Sari Pediatri, 18(5), p. 409. doi: 10.14238/sp18.5.2017.409-16.
Puspitarinie, N. D., Wantania, F. E. and Rotty, L. W. A. (2016) „Hubungan kadar hematokrit dengan tekanan darah pada pria dewasa muda obesitas sentral‟, e-CliniC, 4(2). doi: 10.35790/ecl.4.2.2016.14455.
Rahmawati, A., Perwitasari, D. A. and Kurniawan, N. U. (2019) „Efektivitas Pemberian Terapi Cairan Inisial Dibandingkan Terapi Cairan Standar WHO terhadap Lama Perawatan pada Pasien Demam Berdarah di Bangsal Anak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul‟, Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 8(2), p. 91. doi: 10.15416/ijcp.2019.8.2.91.
Raihan, R., Hadinegoro, S. R. S. and Tumbelaka, A. R. (2016) „Faktor Prognosis Terjadinya Syok pada Demam Berdarah Dengue‟, Sari Pediatri, 12(1), p. 47. doi: 10.14238/sp12.1.2010.47-52.
Riswari, S. F. et al. (2022) „A Comparison of the Accuracy of Handheld Hemoglobinometer and Hematocrit Measurements for Detecting Plasma Leakage in Dengue Hemorrhagic Fever‟, International Journal of General Medicine, 15(January), pp. 2589–2595. doi: 10.2147/IJGM.S343017.
Rosida, A. and Hendriyono, F. (2015) „Nilai Rujukan Hematologi Orang Dewasa Normal‟, Berkala Kedokteran, 11(1), pp. 101–109.
Saleh, R., Dwiyana, A. and Parno (2019) „Pengaruh variasi waktu centrifugasi terhadap hasil pemeriksaan hematokrit metode makro pada mahasiswa program studi D-III analis kesehatan‟, Media Laboran, 9(November), pp. 39–43.
Sandra, T. et al. (2019) „Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian DemamBerdarah Dengue Pada Anak Usia 6-12 Tahun‟, Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 9(1), pp. 28–35. doi: 10.32583/pskm.9.1.2019.28-35.
Sari, R. C., Kahar, H. and Puspitasari, D. (2017) „Pola Jumlah Trombosit Pasien Infeksi Virus Dengue yang dirawat di SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya‟, Sari Pediatri, 19(1), p. 1. doi: 10.14238/sp19.1.2017.1-6.
Selni, P. S. M. (2020) „Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Balita‟, Jurnal Kebidanan, 9(2), pp. 89–96. doi: 10.35890/jkdh.v9i2.161.
Suwarsa, O. (2018) „Terapi Cairan dan Elektrolit pada Keadaan Gawat DaruratPenyakit Kulit ( Fluids and Electrolyte Therapy in Emergency Skin Diseases )‟, Periodical of Dermatology and Venereology, 30(2), pp. 162–170.
Syamsir, S. and Pangestuty, D. M. (2020) „Autocorrelation of Spatial Based Dengue Hemorrhagic Fever Cases in Air Putih Area, Samarinda City‟, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 12(2), p. 78. doi: 10.20473/jkl.v12i2.2020.78-86.
Trombosit, H. K. and Leukosit, D. A. N. (2018) „( DBD ) masih merupakan salah satu di Indonesia , hal ini tampak dari kenyataan DBD tertinggi di Asia Tenggara . ekonomi dari DHF telah dilakukan . Anak- dengan rata-rata lama rawat di rumah sakit Demam berdarah atau demam berdarah dengue adalah penyakit ‟, 1(1), pp. 31–40.
Vol, T. H. E. S. U. N. (2014) „PEMBERIAN TERAPI CAIRAN UNTUK MENCEGAH SYOCK PADA ANAK DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER Budi Utomo, Abdul Aziz Alimul Hidayat 1 Fakultas Ilmu Kesehatan UniversitasMuhammadiyah Surabaya 1‟, 1(3).
Zein, D., Hapsari, M. and Farhanah, N. (2015) „Gambaran Karakteristik Warning Sign Who 2009 Pada Penyakit Demam Berdarah Dengue ( Dbd ) Anak Dan Dewasa‟, Jurnal Kedokteran Diponegoro, 4(4), pp. 609–617.
Maslim R. Buku Saku : Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. 2nd ed. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya Jakarta; 2013.
Refbacks
- There are currently no refbacks.