ANALISIS WACANA BUDAYA KAWIN TANGKAP PADA NOVEL PEREMPUAN YANG MENANGIS KEPADA BULAN HITAM
Abstract
Budaya kawin tangkap merupakan sebuah fenomena yang berkembang di masyarakat Sumba dalam melangsungkan pernikahan. Budaya kawin tangkap ini menjadi kontroversi karena praktik yang dilakukan tanpa adanya persetujuan pihak perempuan dan merupakan bentuk kekerasan berdalil budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan wacana kawin tangkap dan untuk mengidentifikasi ideologi yang dibawa Dian Purnomo dalam Novel “Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam”. Paradigma dalam penelitian ini adalah menggunakan paradigma kritis dengan menggunakan analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk. Van Dijk membagi elemen wacana menjadi tiga kategori, yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori praktik sosial Pierre Bourdieu untuk membahas budaya kawin tangkap secara komprehensif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa wacana yang dibangun oleh penulis dalam novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam lebih menyoroti perempuan sebagai korban praktik budaya kawin tangkap, yaitu perempuan menjadi pihak yang dirugikan, adanya relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan serta budaya kawin tangkap dianggap tidak perlu dilestarikan. Melalui alur cerita serta pembentukkan wacana melalui novel, kisah perjuangan Magi Diela melawan praktik budaya yang menindas dirinya merupakan sebuah ideologi yang dibawa penulis dalam novel. Peneliti telah mengidentifikasi ideologi yang dibawa penulis ke dalam novel, yaitu feminisme poskolonialisme. Ideologi ini berfokus pada perjuangan perempuan dalam melawan sistem patriarki dan kolonialisme yang menindas mereka serta penghapusan kedua sistem tersebut. Bagi pembaca yang memiliki ketertarikan untuk meneliti novel ini dapat melakukan pengembangan kajian mengenai hegemoni kekuasaan, perlindungan hukum bagi korban kawin tangkap serta kajian mengenai perkembangan budaya yang lebih inklusif.
Kata Kunci : Budaya, Kawin Tangkap, Novel, Wacana Kritis, Ideologi
Full Text:
UntitledReferences
Fanny, F. E. C. (2022). Strukturasi Kekuasaan Dan Kekerasan Simbolik Dalam Novel Damar Kambang Karya Muna Masyari: Perspektif Pierre Bourdieu. 2, 1-107. https://repository.usd.ac.id/25510/2/084114001_Full%5B1%5D.pdf
Fashri, F. (2014). Pierre Bourdieu Menyingkap Kuasa Simbol. JALASUTRA Anggota IKAPI.
Ginting, H. S. P. H. (2019). Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata: Analisis Habitus Dan Modal Dalam Arena Pendidikan. Jurnal Ilmiah Kebudayaan SINTESIS, 13(1), 47-56.
Ilaa, D. T. (2021). Feminisme dan Kebebasan Perempuan Indonesia dalam Filosofi. Jurnal Filsafat Indonesia, 4(3), 211-216. https://doi.org/10.23887/jfi.v4i3.31115
Israpil, I. (2017). Budaya Patriarki dan Kekerasan Terhadap Perempuan (Sejarah dan Perkembangannya). PUSAKA, 5(2), 141-150. https://doi.org/10.31969/pusaka.v5i2.176
Kawin tangkap terulang lagi di Sumba, mengapa “kekerasan berdalih tradisi” ini perlu dihapus? (2023). BBC News Indonesia. 19 Juli 2024. https://www.bbc.com/indonesia/articles/cl42m3gep7go.amp
Kelen, K. D. (2022). Kawin Tangkap di Sumba dan Ketidakadilan Gender. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan , 625-632. https://doi.org/10.32884/ideas.v8i2.795
Purnomo, D. (2020). Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam. Gramedia Pustaka Utama.
Rahmawati, A. (2020). Praktik Sosial Praktik Sosial Masyarakat Desa Tondowulan Dalam Tradisi Mayangi Di Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Paradigma, 10. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/37408%0Ahttps://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/download/37408/33194
Suryanda, S., Fadlia, F., & Ahmady, I. (2021). Degradasi Budaya Akibat Asimilasi Pada Masyarakat Melayu Tamiang: Analisis Praktik Sosial Pierre Bourdieu. Journal of Political Sphere, 2(1), 60-80.
Zulkarnain. (2019). PSYCHOSOPHIA Journal of Psychology, Religion, and Humanity ejurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.php/psc Vol. 1, No. 1 (2019). Psychosophia Journal of Psychology, Religion, and Humanity, 1(1), 36-50.
Refbacks
- There are currently no refbacks.