Pemberdayaan ibu-ibu PKK pengolahan limbah minyak goreng bekas menjadi sabun cair di desa Sidorejo kabupaten Semarang
Abstract
Minyak goreng bekas merupakan limbah rumah tangga yang seringkali dibuang tanpa adanya pengolahan karena dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi. Pelaksanaan program pengabdian ini bertujuan untuk membantu meningkatkan nilai ekonomis limbah minyak goreng bekas dengan menciptakan wirausaha baru (home industry) melalui peningkatan keterampilan dalam mengolah limbah. Program pengabdian dilaksanakan pada kelompok PKK RT 01 RW 09 desa Sidorejo, kecamatan Bergas kabupaten Semarang selama 6 bulan. Keaktifan kegiatan PKK desa Sidorejo dalam lingkup tersebut sangat baik, hal ini terlihat dari peran serta dan prestasi yang telah diraih sebagai juara 2 dalam lomba POSDAYA tingkat kabupaten Semarang. Dari pengamatan tim pengusul permasalahan yang dihadapi adalah belum maksimalnya pemanfaatan limbah minyak goreng bekas untuk didaur ulang menjadi produk yang mempunyai nilai guna dan nilai ekonomis. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini meliputi: 1) Sosialisasi dampak penggunaan minyak goreng bekas; 2) Pengenalan tentang pemanfaatan minyak goreng bekas; 3) Workshop pembuatan produk sabun cair dari bahan minyak goreng bekas. Hasil dari kegiatan ini memberikan kontribusi besar bagi ibu-ibu dan terbentuk suatu keterampilan baru dalam mengolah minyak goreng bekas sehingga terbentuk jiwa wirausaha.
Â
Keywords: Minyak goreng bekas; sabun cair; wirausaha.
Â
Â
Abstract
Used cooking oil is household waste which is often disposed of without processing because it is considered to have no economic value anymore. The implementation of this service aims to help increase the economic value of used cooking oil waste by creating new industries (home industries) through increasing skills in processing waste. The service program was held in PKK RT 01 RW 09 Sidorejo Village, Bergas District, Semarang Regency for 6 months. The activeness of the Sidorejo village PKK activities in that scope is very good, this can be seen from the participation and achievements that have been achieved as runners-up in the POSDAYA competition at the Semarang district level. From the observation of the proposing team the problem faced was that the utilization of used cooking oil waste was not maximized to be recycled into products that have use value and economic value. The methods carried out in this activity include: 1) Dissemination of the effects of using used cooking oil; 2) Introduction to the use of used cooking oil; 3) Workshop on making liquid soap products from used cooking oil. The results of this activity make a major contribution to mothers and new skills are formed in processing used cooking oil so that an entrepreneurial spirit is formed.
 Keywords: Used cooking oil; liquid soap; entrepreneurshipKeywords
Full Text:
PDFReferences
Anggraini, D., Wiwik, dan Masril. (2012). Formulasi Sabun Cair dari Ekstrak Batang Nanas (Ananascomosus. L) untuk Mengatasi Jamur Candida albicans. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia.
Badan Standarisasi Nasional. (1994). SNI 06-3532-1994 Standar Mutu Sabun Mandi. Jakarta: Dewan Standarisasi Nasional.
Badan Pusat Statistik, Kabupaten Semarang. (2013).
Hajar, E. dan Mufidah, S. (2016). Penurunan Asam Lemak Bebas Pada Minyak Goreng Bekas Menggunakan Ampas Tebu Untuk Pembuatan Sabun. Jurnal Integrasi Proses Vol. 6, No. 1 (Juni 2016) 22 – 27.
Ketaren,S. (2015). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak. UI Press. Jakarta.
Muljadi, N. M. S., Kurniawati, Y., (2012). Pembuatan Sabun Cair Dari Minyak Jelantah Dengan Proses Saponifikasi Menggunakan KOH. Jurnal Teknik Kimia.
Narkhede, D.B., (2010). Formulation and Evaluation of Coconut Oil Liquid Soap. International Journal Pharma World Researc.
Naomi, P., Gaol, A.M.L., & Toba, M.Y. (2013). Pembuatan Sabun Lunak Dari Minyak Goreng Bekas Ditinjau Dari Kinetika Reaksi Kimia, Jurnal Teknik Kimia Nomor 2, Volume 19, April 2013. Universitas Sriwijaya: Palembang.
Prawira. (2010). Reaksi Saponifikasi Pada Proses Pembuatan Sabun. Penebar Swadaya: Jakarta.
Randja A.F., Febrina.L., & Krisdianto. D. (2010). Pemurnian Minyak Jelantah Menggunakan Ampas Tebu Sebagai Adsorben. Jurnal Teknik Kimia Nomor 1. Volume 17. Universitas Sriwijaya.
Rosita, dan Widasari, WA. (2008). Peningkatan Kualitas Minyak Goreng Bekas dari KFC dengan Menggunakan Adsorben Karbon Aktif. Disertasi. Universitas Diponegoro.
Susanti, S., Fahjar, P., & Ari, W. (2014). Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku Pembuatan Sabun Transparan. UHAMKA: Jakarta
Susanti, M.M & Guterres A.D.A. (2018). Pengaruh Penambahan Kalium Hidroksida (KOH) Terhadap Mutu Sabun Lunak Berbahan Dasar Minyak Goreng Bekas. Jurnal Ilmiah Medsains, Volume 4 Nomor 01, Desember 2018. ISSN 2442-8752. Politeknik Banjarnegara.
Tomskaya, L.A., Makarova, N.P., & Ryabov, V.D. (2008). Determination of The Hydrocarbon composition of crude oils. Chem Tech Fuel Oil.
Wijana, S. (2005). Mengolah Minyak Goreng Bekas. Trubus Agrisana: Surabaya.
Yulianti, E. (2009). Adsorbsi Peroksida dan Asam Lemak Bebas (FFA) dalam (Moringa oliefera Lamk) yang telah Diaktivasi dengan Proses Pirolisis Satu Tahap. Jurnal Teknik Kimia Volume 1, Nomor 2, Lamlitbang, Fakultas Sains Universitas Islam Negeri Malang, Malang.
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/ijocs.1.1.48-61
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Indonesian Journal of Community Services
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.