Korelasi Antara Manajemen Konflik dengan Kolaborasi Interprofesi pada Pendidikan Interprofesi di Puskesmas
Abstract
Abstrak
Konflik adalah hambatan dalam praktik kolaborasi interprofesi yang alami dan tidak
dapat dihindari. Konflik internal pada tim yang terdiri dari beberapa mahasiswa
koass adalah konflik yang paling rentan terjadi. Sistem rotasi bergilir mahasiswa
Koass menyebabkan kurangnya kontinuitas tim, keanggotaan yang selalu berubah,
dan kurangnya pertemuan anggota tim secara rutin. Hal tersebut berdampak pada
kurangnya rasa saling percaya antar anggota tim sehingga konflik lebih sulit untuk
dicegah dan ditangani. Manajemen konflik yang baik merupakan pondasi utama
dalam terbentuknya kolaborasi interprofesi yang efektif. Penelitian ini bertujuan
untuk untuk mengetahui korelasi antara manajemen konflik dengan kolaborasi
interprofesi mahasiswa koass IKM di Puskesmas. Penelitian analitik observasional
dengan rancangan cross sectional. Sejumlah 190 mahasiswa Koass FK Universitas
Islam Sultan Agung Semarang yang pernah menempuh stase IKM dari Angkatan
2015 dan 2016 menjadi subjek penelitian ini. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah consecutive sampling. Data dikumpulkan menggunakan
kuesioner ICCAS dan kuesioner manajemen konflik internal. Data dianalisis dengan
uji korelasi spearman. Uji korelasi Spearman diperoleh nilai p sebesar 0,000
sehingga dinyatakan terdapat korelasi antara manajemen konflik dengan kolaborasi
interprofesi. Nilai koefisien korelasi didapatkan sebesar 0,285 yang berada di
rentang koefisien korelasi 0,200 – 0,399 menunjukkan keeratan hubungan
manajemen konflik dengan kolaborasi interprofesi tergolong lemah.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat korelasi lemah antara manajemen konflik dengan
kolaborasi interprofesi mahasiswa koass IKM di Puskesmas.
Kata Kunci : Kolaborasi interprofesi, koass, manajemen konflik, puskesmas, ICCAS
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.