Universitas Diponegoro - Indonesia
TIPOLOGI PERMUKIMAN KAWASAN PESISIR KECAMATAN SEMARANG UTARA
Wilayah studi Kecamatan Semarang Utara merupakan kawasan Pesisir Kota Semarang. Fungsi kawasan sebagai perumahan dengan kepadatan tinggi dan kawasan industri. Berdasarkan SK Walikota tahun 2014, Kecamatan Semarang Utara merupakan Kecamatan dengan jumlah permukiman kumuh terbanyak. Tujuan penelitian untuk mengkaji tipologi permukiman kawasan pesisir Kecamatan Semarang Utara. Tipologi kawasan permukiman ditentukan berdasarkan kondisi tingkat kekumuhan, kualitas lingkungan permukiman serta karakteristik sosial ekonomi penduduk. Menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan analisis spasial, dengan memanfaatkan citra penginderaan jauh sebagai sumber data utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kelurahan Bandarharjo dan Tanjungmas terdapat permukiman kumuh dengan tingkat kekumuhan berat dan kualitas lingkungan buruk. Penentuan tipologi pesisir merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan guna mengetahui potensi dan permasalahan pada suatu kawasan permukiman. Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam menerapkan program perbaikan lingkungan permukiman. Terdapat 10 tipe permukiman dengan karakteristik yang bebeda di Wilayah Studi.
Â
Kata kunci: Tipologi Permukiman, Permukiman Kumuh, Kualitas Permukiman
- Ali, M. (2012). Kajian Dampak Perubahan Tutupan Lahan Terhadap Kejadian Banjir pada Lanskap DAS Ciliwung Hilir dengan Pendekatan Sistem Dinamik. Ipb. Institut Pertanian Bogor.
- Anderson, J. R. (1976). A land use and land cover classification system for use with remote sensor data (Vol. 964). book, US Government Printing Office.
- Arta, F. S., & Pigawati, B. (2015). the Patterns and Characteristics of Peri-Urban Settlement in East Ungaran District, Semarang Regency. Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning, 2(2), 103–115.https://doi.org/10.14710/geoplanning.2.2.103-115
- Brueckner, J. K., & Helsley, R. W. (2011). Sprawl and blight. Journal of Urban Economics, 69(2), 205–213. https://doi.org/10.1016/j.jue.2010.09.003
- Direktorat Pengembangan Pemukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya. (2006). Identifikasi Kawasan Pemukiman Kumuh Penyangga Kota Metropolitan. Direktorat Pengembangan Pemukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya, 1–49.
- Emmanuel, J. B. (2012). “ Housing Quality †To the Low Income Housing Producers in Ogbere , Ibadan , Nigeria, 35(December 2011), 483–494. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.02.114
- Fichter, R. (1972). Freedom to build: Dweller control of the housing process. book, Macmillan.
- Jaitman, L. (2013). Evaluation of Slum Upgrading Programs: A Literature Review. SSRN Electronic Journal, (November). https://doi.org/10.2139/ssrn.2305396
- Jat, M. K., Choudhary, M., & Saxena, A. (2017). Urban growth assessment and prediction using RS, GIS and SLEUTH model for a heterogeneous urban fringe. The Egyptian Journal of Remote Sensing and Space Science. https://doi.org/10.1016/j.ejrs.2017.02.002
- Marfai, M. A., Cahyadi, A., & Anggraini, D. F. (2013). Typology, dynamics, and potential disaster in the coastal area district Karst Gunungkidul. In Forum Geografi (Vol. 27, pp. 147–158). inproceedings.
- Mintiea, T., & Pigawati, B. (2018). Hubungan Karakteristik Permukiman Dengan Bentuk Adaptasi Masyarakat Terhadap Rob Di Pesisir Kota Semarang. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 14(3), 199. https://doi.org/10.14710/pwk.v14i3.20259
- Nafsi, N., Aspin, A., Santi, S., & Belinda, S. (2019). KARAKTERISTIK PERMUKIMAN KUMUH (STUDI KASUS: KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG). Jurnal Malige Arsitektur (Media Arsitektur Lintas Generasi), 1(1).
- Pemerintah Kota Semarang. (2011). RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031. Semarang. Retrieved from http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/opac/themes/bappenas4/templateDetail.jsp?id=142160&lokasi=lokal
- Pemerintah Republik Indonesia. Undang - Undang No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pub. L. No. 1 (2011). Indonesia.
- Pigawati, B., & Pradoto, W. (2014). Kebertahanan masyrakat pesisir Kota Semarang Terhadap banjir Rob. In Sustainable and resillient Cities and Regions (pp. 96–106).
- Pigawati, B., Yuliastuti, N., & Mardiansjah, F. H. (2017). Pembatasan Perkembangan Permukiman Kawasan Pinggiran Sebagai Upaya Pengendalian Perkembangan Kota Semarang. TATALOKA, 19(4), 306. https://doi.org/10.14710/tataloka.19.4.306-319
- Pigawati, B., Yuliastuti, N., Mardiansjah, F. H., & Suryani, M. A. (2019). Changes of Settlement Environmental Quality in Semarang City Center. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 313(1), 12009. https://doi.org/10.1088/1755-1315/313/1/012009
- Presiden Republik Indonesia. (2004). PP No 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah. Retrieved from http://www2.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/Pengamanan rokok bagi kesehatan.pdf
- Ramadhan, R. A., & Pigawati, B. (2014). PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK IDENTIFIKASI PERMUKIMAN KUMUH DAERAH PENYANGGA PERKOTAAN (Studi Kasus : Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak). Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning, 1(2), 102–113. https://doi.org/10.14710/geoplanning.1.2.102-113
- Ratnaningtyas, H., & Hadi, B. S. (2013). PEMANFAATAN CITRA SATELIT QUICKBIRD UNTUK EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA YOGYAKARTA 1990–2010 (Kasus Bagian Wilayah Kota III). Geomedia: Majalah Ilmiah Dan Informasi Kegeografian, 11(1).
- Walikota Semarang. (2014). SK Walikota Semarang Nomor 050/801/2014 tentang Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan permukiman Kumuh Kota Semarang. Semarang.