Hubungan Kepuasan Hubungan Romatis dalam Pernikahan dengan Psychological Well-Being (PWB) pada Pegawai yang Menjalani Pernikahan Jarak Jauh

Abstract

Idealnya kehidupan Rumah Tangga pasca pernikahan digambarkan dengan hidup
bersama dengan pasangan pada satu atap, akan tetapi dewasa ini karena kondisi
tertentu beberapa pasangan harus terpisah jarak, salah satunya adalah karena
tuntuntan pekerjaan yang mengharuskan salah satu pasangan pergi ke daerah lain
untuk bekerja sehingga mereka harus menjalani Long Distance Married (LDM) atau
Pernikahan Jarak Jauh, Adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat) karena Pandemi COVID-19 dibanyak daerah di Indonesia membuat
pasangan pegawai yang menjalani Pernikahan Jarak Jauh harus menunda bertemu
dengan keluarganya. Pandemi COVID-19 dan keberadaan pasangan yang jauh dapat
mempengaruhi kondisi pernikahan dan kondisi psikologis pegawai. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan Kepuasan Hubungan Romantis dengan
Psychological Well-Being (PWB) pada pegawai yang menjalani Pernikahan Jarak
Jauh. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan subyek
penelitian 56 pegawai yang saat ini menjalani Pernikahan Jarak Jauh, yang terdiri
dari 21 pegawai laki- laki dan 35 pegawai perempuan. Instrumen pengumpulan
data menggunakan skala Kepuasan Pernikahan dan Relationship Assessment Scale
(RAS) dari Hendrick (1988) dan skala Psychological Well-Being (PWB) 42 aitem dari
Ryff (1995). Dengan hasil uji reliabilitas alat ukur RAS 0,829 dan PWB 0.913. Metode
Analisa data menggunakan analisa korelasi Pearson dengan hasil analisis diperoleh
koefisien korelasi sebesar 0,306 dengan siginifikansi 0,022 (p<0,05) yang berarti
bahwa kepuasan hubungan romantis dalam pernikahan memiliki korelasi dengan
psychological well-being pada pegawai yang menjalani pernikahan jarak jauh.

Kata kunci: Psychological Well-Being (PWB), Pernikahan Jarak Jauh, Kepuasan
Hubungan Romantis