Revitalisasi Posyandu sebagai upaya peningkatan kesehatan anak dan balita di Posyandu Manggis Kelurahan Karang Roto Semarang
Abstract
Abstrak
Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2016 menempatkan kesehatan ibu dan anak sebagai indikator keberhasilan dalam pembangunan kesehatan. Posyandu merupakan Pelayanan kesehatan yang memungkinkan untuk memantau kesehatan ibu dan anak, karena mampu menjangkau seluruh masyarakat sampai ke pelosok wilayah. Data dan Informasi Kesehatan Indonesia 2018, di Jawa Tengah terdapat sebanyak 46.701 Posyandu, namun yang aktif melaksanakan kegiatan hanya 33.609 Posyandu (71,97%). Sehingga diperlukan revitalisasi posyandu yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi dan kinerja Posyandu agar dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat terutama anak dan balita. Program revitalisasi ini berbasis pemberdayaan, dan kader Posyandu sebagai mitranya. Kegiatan utama program revitalisasi posyandu meliputi, 1) Program pelatihan kompetensi kader, 2) Program pelayanan pokok Posyandu, dan 3) Program dukungan masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan kompetensi kader mengalami peningkatan meliputi pengetahuan tentang 5 program pokok posyandu, keterampilan melakukan pemeriksaan kesehatan balita, keterampilan membuat media penyuluhan kesehatan, keterampilan memberikan penyuluhan kesehatan, keterampilan melakukan kunjungan rumah, dan keterampilan melakukan pembukuan sistem informasi posyandu.
Â
Kata kunci: kader; kesehatan anak dan balita; revitalisasi posyandu.
Â
Â
Abstract
One of the 2016 Sustainable Development Goals (SDGs) targets is maternal and child health as an indicator of success in health development. Posyandu is a health service that allows to monitor the health of mothers and children, being able to reach the whole community to remote areas. Indonesian Ministry of Health data for 2018, in Central Java there were 46,701 Posyandu, but only 33,609 Posyandu were active in carrying out activities (71.97%). So that the Posyandu Revitalization is needed which aims to improve the function and performance of Posyandu so that it can meet the health needs of the community, especially children and toddlers. This revitalization program is based on empowerment, and Posyandu cadres as partners. The main activities of the Posyandu revitalization program include, 1) Cadre competency training program, 2) Posyandu main service program, and 3) Community support program. The results of the activity showed that cadres' competencies had increased including knowledge of the five main posyandu programs, skills in conducting under-five health checks, skills in making health education media, skills in providing health education, skills in home visits, and skills in recording posyandu information systems.
Keywords: cadres; child and toddler health; posyandu revitalization
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arwinda, R., Arifin, S. dan Herawati (2014). Hubungan ketersediaan sarana dengan pelaksanaan posyandu pada wilayah kerja Puskesmas di Kota Banjarbaru. Jurnal Dunia Keperawatan, Vol 2, 55-60.
Evita, D. (2009). ‘Pengaruh Pelatihan terhadap Pengetahuan, Keterampilan, Kepatuhan Kader Posyandu dalam Menerapkan Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita di Kota Bitung Sulawesi Utara’. Repository UGM.ac.id.
Isaura, V. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja Kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tarusan Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Repository.unand.ac.id.
Lubis, Z. dan Syahri, I.M. (2015) Pengetahuan dan tindakan kader posyandu dalam pemantauan pertumbuhan anak balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 65-73.
Nelty, N. R. (2012). Tingkat Pengetahuan Kader tentang Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) di Desa Kadilanusukoharjo. Repository Stikes Kusuma Husada Surakarta.
Nugroho, H. A. (2008). Hubungan antara Pengetahuan dan Motivasi Kader Posyandu dengan Keaktifan Kader Posyandu di Desa Dukuh Tengah Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes. Fikkes Jurnal Keperawatan, vol. 2, no. 1, hh.1-8.
Prabowo, R.K., Zulaikha, S.T. dan Luthfa, I. (2012). Hubungan antara pengetahuan Kader Posyandu dengan pelaksanaan kegiatan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Lamper Tengah Semarang. Unissula.ac.id.
Prang, R., Pangemanan, J.M., dan Tilaar, C. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tareran Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. fkm.unsrat.ac.id.
Puspasari, A. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Kader Posyandu di Kota Sabang Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam’. Repository IPB.ac.id.
Sandiyani, R. A. (2011). ‘Lama Menjadi Kader, Frekuensi Pelatihan, Pengetahuan Gizi, dan Sikap Kader Posyandu dengan Perilaku Penyampaian Informasi tentang Pesan Gizi Seimbang’. Universitas Diponeoro Semarang.
Sari, P. (2018). Evaluasi pelaksanaan revitalisasi posyandu dan pelatihan kader sebagai bentuk pengabdian masyarakat (studi kasus di rw 06 desa cileles kecamatan jatinangor tahun 2017). Jurnal Unpad, vol 2(2), 1-5.
Syafei, A. (2010). ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Kader dalam Kegiatan Gizi di Posyandu di Kelurahan Rengas Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan’. Repository UIN Syarif Hidayatullah.ac.id.
Ulfa, S.L. (2018). Strategi revitalisasi posyandu dalam pengembangan fungsi dan kinerja posyandu di uptd puskesmas sandar angin kelurahan reba tinggi kecamatan dempo utara kota pagaralam. Digilib.unila.ac.id.
Zainiah, N. dan Suratini (2014). Hubungan frekuensi pelatihan yang diikuti kader dengan tingkat keterampilan kader dalam pelayanan posyandu balita di desa Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta. digilib.unisayogya.ac.id.
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/ijocs.1.2.202-209
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Indonesian Journal of Community Services
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.