Hubungan Antara Tingkat Aktivitas Fisik dan Asupan Protein dengan Hand Grip Strength
Abstract
Abstrak
Parameter Hand Grip Strength (HGS) dianggap sebagai faktor penting yang
mencerminkan fungsi tangan, otot, kelemahan umum, status gizi, aktivitas fisik, dan cacat otot. Tingkat aktivitas fisik dan asupan protein bisa menjadi faktor yang mempengaruhi dari parameter HGS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan asupan protein dengan HGS.Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung sehat, berjenis kelamin lakilaki dan perempuan, bebas cidera otot, BMI 18,5-22,9; bebas riwayat patah tulang, penyakit pernapasan dan metabolik. HGS diukur dengan alat Electronic Hand Dynamometer dan dikategorikan menjadi lemah, normal, dan kuat. Tingkat aktivitas fisik diukur menggunakan International Physical Activities-Short Form (IPAQ-SF) dan asupan protein menggunakan Semi Quantitative - Food Frequency
Questionnaire (SQ-FFQ) kemudian diolah menggunakan Nutri Survey Software 2007. Uji statistik menggunakan uji Kruskal – Wallis.Presentase HGS kelompok lemah adalah 24,3% (9 responden), kelompok normal 67,6% (25 responden), dan kelompok kuat 8,1% (3 responden). Hasil uji statistik menggunakan uji non parametrik Kruskall- Wallis untuk tingkat aktivitas fisik dengan HGS didapatkan nilai p=0,353 menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Sedangkan, untuk asupan protein dan HGS didapatkan nilai p=0,738.Disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dan asupan protein dengan HGS.
Kata Kunci: Hand Grip Strength, tingkat aktivitas fisik, asupan protein
Parameter Hand Grip Strength (HGS) dianggap sebagai faktor penting yang
mencerminkan fungsi tangan, otot, kelemahan umum, status gizi, aktivitas fisik, dan cacat otot. Tingkat aktivitas fisik dan asupan protein bisa menjadi faktor yang mempengaruhi dari parameter HGS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan asupan protein dengan HGS.Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung sehat, berjenis kelamin lakilaki dan perempuan, bebas cidera otot, BMI 18,5-22,9; bebas riwayat patah tulang, penyakit pernapasan dan metabolik. HGS diukur dengan alat Electronic Hand Dynamometer dan dikategorikan menjadi lemah, normal, dan kuat. Tingkat aktivitas fisik diukur menggunakan International Physical Activities-Short Form (IPAQ-SF) dan asupan protein menggunakan Semi Quantitative - Food Frequency
Questionnaire (SQ-FFQ) kemudian diolah menggunakan Nutri Survey Software 2007. Uji statistik menggunakan uji Kruskal – Wallis.Presentase HGS kelompok lemah adalah 24,3% (9 responden), kelompok normal 67,6% (25 responden), dan kelompok kuat 8,1% (3 responden). Hasil uji statistik menggunakan uji non parametrik Kruskall- Wallis untuk tingkat aktivitas fisik dengan HGS didapatkan nilai p=0,353 menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Sedangkan, untuk asupan protein dan HGS didapatkan nilai p=0,738.Disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dan asupan protein dengan HGS.
Kata Kunci: Hand Grip Strength, tingkat aktivitas fisik, asupan protein
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.