Tipologi Permukiman Kumuh Pesisir
Abstract
ABSTRAK
Typology of settlements in coastal areas has a different shape from other locations. This typology is used to find out in coastal areas what form of slums. Â Â The emergence of settlements, especially in coastal areas, is due to the need for land for housing to people who are looking for work and must settle and the lack of settlement arrangements that cause the impression of slums. This research uses qualitative methods with a study literature approach in conducting typology studies of coastal settlements that take case studies. From the results of the discussion can be concluded that the existence of settlements in coastal areas has a positive and negative impact. The settlement became slum due to the people who died in the area. This can be a consideration in the future in the arrangement of settlements in coastal areas.Keywords: Tipology, Slums, Coastal Areas
Â
ABSTRAK
Tipologi ialah sesuatu kajian yang membahas mengenai tipe. Pada umumnya, tipe digunakan guna menjelaskan keseluruhan bentuk, struktur ataupun karakter pada sesuatu objek atau bentuk tertentu. Permukiman kumuh ini merupakan permukiman dengan kepadatan yang tinggi, bangunan dengan kualitas rendah, minimnya ketersediaan prasarana dan  sarana kondisi lingkungan serta karakteristik tersendiri pada masyarakat yang ada pada daerah tersebut. Kawasan pesisir ini ialah kawasan peralihan dari ekosistem darat dan laut yang dapat memiliki tipologi permukiman kumuh tersendiri. Tipologi ini digunakan untuk mengetahui pada wilayah pesisir apa saja yang menjadi faktor atau karakteristik yang menyebabkan permukiman kumuh yang terbentuk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang menggunakan pendekatan literatur studi dalam melakukan kajian tipologi permukiman wilayah pesisir yang mengambil studi kasus. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa adanya permukiman di wilayah pesisir disebabkan dari berbagai hal serta dari masyarakat yang meninggali wilayah tersebut. Hal ini bisa menjadi pertimbangan kedepannya dalam penataan dan peningkatan permukiman di wilayah pesisir.Kata kunci : Tipologi, Permukiman Kumuh, Wilayah Pesisir
Full Text:
PDFReferences
Asiyah, S., Rindarjono2, M. G., & Chatarina Muryani. (2015). Analisis Perubahan Permukiman dan Karakteristik Permukiman Kumuh Akibat Abrasi dan Inundasi di Pesisir Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Tahun 2003 – 2013. 1(1), 83–100.
Adyatma, M. R., & Hadi, T. S. (2022). Analisis Penentuan Lokasi Perumahan Oleh Developer Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah Pada Sekitar Kawasan Industri. Jurnal Kajian Ruang, 1(2), 198-215.
Cahyadinata, I. (2009). Kesesuaian Pengembangan Kawasan Pesisir Pulau Enggano Untuk Pariwisata dan Perikanan Tangkap. Jurnal Agrisep, 9(2), 168–182.
Christiawan, P. I., & Budiarta, I. G. (2017). Entitas permukiman kumuh di wilayah pesisir. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 6(2), 179.
Christiawan, P. I., Citra, I. P. A., & Wahyuni, M. A. (2016). Penataan permukiman kumuh masyarakat pesisir di Desa Sangsit. Jurnal Widya Laksana, 5(2).
Dalilah, A., & Ridwana, R. (2019). Pemanfaatan Pengindraan Jauh Untuk Identifikasi Pemukiman Kumuh di Kota Bandung. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosia, 5(2), 71–80. https://doi.org/10.23887/jiis.v5i2.21773
Djumiko. (2016). Identifikasi Ciri-Ciri Perumahan di Kawasan Pesisir Kasus Kelurahan Sambuli dan Todonggeu Kecamatan Abeli Kota Kendari. Https://Medium.Com/, 22–36. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf
Fitri, D. A. (2020). Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Permukiman Kumuh Daerah Perkotaan di Indonesia (Sebuah Studi Literatur). Ejournal.Unesa.Ac.Id. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/38202/33713
Hamka. (2017). Tipomorfologi Kawasan Permukiman Nelayan Pesisir. XV(29), 41–52.
Hani, L., Wardi, S., Sushanti, I. R., Widayanti, B. H., Studi, P., Wilayah, P., & Kota, D. (2014). Ampenan Selatan Kota Mataram Characteristics and Changes in Patterns of Settlement Fishermen Karang Panas Environment, South Ampenan Mataram City. Jurnal Penelitian UNRAM, Agustus, 18(2), 28–39.
Izatullah, M., & Ritohardoyo, S. (2016). Identifikasi Persebaran Permukiman Kumuh Dibandingkan Dengan Persepsi Masyarakat Tentang Permukiman Kumuh di Kecamatan Wara Timur Kota Palopo. Jurnal Bumi Indonesia, 5(4), 1–7. http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/883/856
Krisnajayanti, F. (2014). Kajian Permukiman Kumuh Di Kawasan Pesisir Desa Jatirejo Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. Swara Bhumi.
Lautetu, L. M., Kumurue, A. V. &, & Warouw, F. (2019). Karakteristik Permukiman Masyarakat Pada Kawasan Pesisir Kecamatan Bunaken. Jurnal Spasial, 6(1), 126–136.
Lautetu, L. M., Kumurur, V. A., & Warouw, F. (2019). Karakteristik Permukiman Masyarakat Pada Kawasan Pesisir Kecamatan Bunaken. Karakteristik Permukiman Masyarakat Pada Kawasan Pesisir Kecamatan Bunaken, 6(1), 126–136.
M. Syaom Barliana Iskandar. (2004). Tradisionalitas Dan Modernitas Tipologi Arsitektur Masjid. DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur), 32(2), 110–118. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ars/article/view/16182
Nugroho, A. D. (2019). Kajian pemanfaatan ruang kawasan pesisir studi kasus kawasan permukiman kumuh Kelurahan Padarni Kabupaten Manokwari. CASSOWARY, 2(2), 128–146.
Nurfikasari, M. F., & Yuliani, E. (2022). Studi Literatur: Analisis Kesesuaian Lahan Terhadap Lokasi Permukiman. Jurnal Kajian Ruang, 1(1), 78-92.
Putra, R. W. S., & Pigawati, B. (2021). Tipologi Permukiman Kawasan Pesisir Kecamatan Semarang Utara. Jurnal Planologi, 18(1), 41. https://doi.org/10.30659/jpsa.v18i1.13179
Putro, J. D., & Nurhamsyah, M. (2015). Pola Permukiman Tepian Air Studi Kasus : Desa Sepuk Laut , Punggur Besar dan Tanjung Saleh Kecamatan Sungai Kakap , Kabupaten Kubu Raya. 65–76.
Ragil, C. (2022). Pola Perkembangan Permukiman di Kecamatan Kotabumi Lampung Utara. 3(1), 33–42.
Rahman, B., & Selviyanti, E. (2018). Studi Literatur: Peran Stratifikasi Sosial Masyarakat Dalam Pembentukan Pola Permukiman. Jurnal Planologi, 15(2), 195-215.
Ridlo, M. A., & Yuliani, E. (2018). Mengembangkan Kawasan Pesisir Kota Semarang Sebagai Ruang Publik. Geografi, 15(1), 86–98.
Sarman, S., & Wijaya, K. (2018). Pola Permukiman Pesisir Pantai Studi Kasus : Desa Talaga 1 dan Desa Talaga 2 Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah. 1(1), 38–44.
Sumarto, S. (2019). Budaya, Pemahaman dan Penerapannya. Jurnal Literasiologi, 1(2), 16. https://doi.org/10.47783/literasiologi.v1i2.49
Suryanti, Supriharyono, & Anggoro, S. (2019). Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. In Semarang : UNDIP Press.
Sutrisno, Irwan, A., & Ramli, M. (2019). Analisis Tingkat Kekumuhan Dan Peningkatan Permukiman Pesisir Di Desa Torokeku Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Perencanaan Wilayah, 4(1), 1–13.
Ulimaz, M., Jordan, A., & Baru, M. (2019). Analisis Karakteristik Infrastruktur Permukiman Kampung Nelayan Manggar. 5(2), 79–85.
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/jkr.v3i1.29528
Refbacks
- There are currently no refbacks.