KONFLIK RELIGIUSITAS PADA HOMOSEKSUAL: STUDI FENOMENOLOGI GAY YANG BEKERJA SEBAGAI MASSAGE ESCORT
Abstract
Homoseksual merupakan penyimpangan orientasi seksual yang cenderung menyukai sesama jenis. Perbuatan tersebut sangat bertentangan dengan norma sosial dan norma agama yang berlaku di Indonesia. Kaum homoseksual merupakan bagian dari umat beragama yang memiliki keinginan dan menginternalisasi dengan baik ajaran serta dogma agama yang sudah diterima sebelumnya, tetapi di sisi lain perilaku homoseksual yang dimiliki sangat bertentangan dengan ajaran serta dogma agama. Hal tersebut kemudian menimbulkan ketidaknyamanan dalam diri dalam bentuk konflik intrapersonal mengenai internalisasi agama dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dan menggunakan purposive sampling, yaitu pemilihan subjek penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang ditetapkan adalah laki-laki dengan kecenderungan homoseksual, bekerja sebagai massage escort, berumur antara 17-35 tahun, serta beragama Islam. Metode pengambilan data dengan wawancara mendalam dilengkapi dengan observasi sebagai data pendukung. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data penelitian melalui transferabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa gay yang bekerja sebagai massage escort mengalami konflik tentang rasa keberagamaan. Konflik yang terjadi berupa ketidaknyamanan dalam menjalankan ajaran agama yang telah dipercaya, karena subjek menyadari pekerjaan massage escort dan perilaku homoseksual bertentangan dengan ajaran agama, sehingga menimbulkan rasa bersalah dan berdosa dalam diri subjek. Pemaknaan terhadap religiusitas pada umumnya merupakan suatu hal yang dapat dijadikan pegangan dalam menjalankan kehidupan yang lebih baik, serta sebagai sarana penuntun untuk kehidupan di akhirat kelak.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aviyah, E., & Farid, M. (2014). Religiusitas, Kontrol Diri Dan Kenakalan Remaja. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 126-129
Boellstorff, T. (2005). Between Religion and Desire: Being Muslim and Gay in Indonesia. American Anthropologist, Vol. 107, Issue 4,, 575–585.
Creswell, J. W. (2010). Reseach Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
El-Menouar, Y., & Stiftung, B. (2014). The Five Dimensions of Muslim Religiosity. Results of an Empirical Study. Methods, Data, Analyses | Vol. 8(1), 53-78.
Feist, J., & Feist, G. J. (2008). Theories Of Personality. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hamali, S. (2013). Konflik dan Keraguan Individu dalam Perspektif Psikologi Agama. Al-Adyan vol.VIII, No 1, 27-44.
Hendricks, W. (2000). Bagaimana Mengelola Konflik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hidayana, I. M. (2011). Tentang Pekerja Seks Laki-Laki dan Pasangan Seksualnya. Jurnal Gandrung Vol.2 No.1, 73-97.
Holdcroft, B. (2006). What Is Religiosity? Catholic Education: A Journal of Inquiry and Practice, Vol. 10, No. 1, 89-103.
Langstrom, N., Rahman, Q., Carlstrom, E., & Lichtenstein, P. (2008, Juni 7). Genetic and Environmental Effects on Same-sex Sexual Behavior : A Population Study of Twins in Sweden. Archives of Sexual Behavior Vol 39, hal. 75-80.
Maylor, E. A., Reimers, S., Choi, J., Collaer, M. L., Peters, M., & Silverman, I. (2007, March 7). Gender and Sexual Orientation Differences in Cognition Across Adulthood: Age Is Kinder toWomen than to Men Regardless of Sexual Orientation. Arch Sex Behav Vol 36, hal. 235–249.
Nafikadini, I. (2013). Pemaknaan terhadap ‘Kucing’ pada Kalangan Laki-Laki yang suka Seks dengan Laki-Laki (LSL) di Kota Semarang. Ikesma, 116-126.
Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal Edisi ke 5 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Oetomo, D. (2001). Memeberi Suara Pada Yang Bisu. Yogyakarta: Galang Press.
Poerwandari, K. (2013). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: LPSP3 UI.
Puffer, K. A., Pence, K. G., Graverson, M., Wolfe, M., Pate, E., & Clegg, S. (2008). Religoius Doubt and Identity Formation : Salient Predictors Of Adolescence Religious Doubt. Journal of Psychology and Theology Vol. 36, No. 4, 270-284.
Sarwono, S. W. (2013). Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafido.
Soetopo. (2010). Perilaku Organisasi Teori dan Praktik di Bidang Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Supratiknya, A. (1995). Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius.
Syalaby, A. (2016, Januari 23). Diambil kembali dari Republika.co.id: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/01/23/o1e9ut394-berapa-sebenarnya-jumlah-gay-di-seluruh-indonesia
Wirawan. (2010). Konflik dan Manajemen Konflik. Jakarta: Salemba Humanika.
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/jp.13.2.197-207
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Proyeksi by http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/proyeksi/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.