Determining Quantity Model of Built-Up Occupancy Residential in Musi Banyuasin District

Zenal Mutaqin*  -  Universitas Indo Global Mandiri, Indonesia
Endy Agustian  -  Universitas Indo Global Mandiri, Indonesia
Imron Imron  -  Universitas Indo Global Mandiri, Indonesia
Bukhori Muslim  -  Habitat Multi Spasial, Indonesia
Norman Norman  -  Universitas Islam Syekh Yusuf, Indonesia

(*) Corresponding Author

ABSTRACT

The determination of the quantity of dwellings in Musi Banyuasin district is a form of activity in seeing the development of the number of dwellings on built-up residential land when the existing data on the quantity of dwellings needed for the base year has not been obtained during secondary data collection. The importance of existing occupancy quantity data in planning activities, of course, is as a basis for determining the level of future occupancy shortages (projections). The purpose of this research is to determine the existing data on the number of dwellings in 2022 as an alternative form of providing the quantity of dwellings on built-up settlement land that will be used as planning data in Musi Banyuasin district. The method used is a quantitative approach with analytical methods, statistical, spatial and technical. Based on the results of the analysis, the quantity of dwelling units in Musi Banyuasin district on 7,528 hectares of built-up settlement land resulted in 205,962 dwelling units spread across all sub-districts with an average dwelling area of 148 square meters per house consisting of 124,441 households. These results are based on an assessment of the standard deviation and correlation level of 3 alternative comparison data, namely 213,645 dwelling units and 243,227 dwelling units, both of which have standard deviation and correlation values below the value of alternative 1.

Keywords:  Settlement; Residential; Decision; Statistics; Technical


ABSTRAK

Penentuan jumlah hunian di Kabupaten Musi Banyuasin merupakan bentuk kegiatan untuk melihat perkembangan jumlah hunian di lahan permukiman terbangun ketika data eksisting mengenai jumlah hunian yang dibutuhkan untuk tahun dasar belum diperoleh selama pengumpulan data sekunder. Pentingnya data kuantitas hunian eksisting dalam kegiatan perencanaan tentu saja sebagai dasar untuk menentukan tingkat kekurangan hunian di masa depan (proyeksi). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan data eksisting mengenai jumlah hunian pada tahun 2022 sebagai bentuk alternatif penyediaan kuantitas hunian di lahan permukiman terbangun yang akan digunakan sebagai data perencanaan di Kabupaten Musi Banyuasin. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode analisis, statistik, spasial, dan teknis. Berdasarkan hasil analisis, jumlah unit hunian di Kabupaten Musi Banyuasin pada lahan permukiman terbangun seluas 7.528 hektar menghasilkan 205.962 unit hunian yang tersebar di seluruh kecamatan dengan rata-rata luas hunian sebesar 148 meter persegi per rumah yang terdiri dari 124.441 rumah tangga. Hasil ini didasarkan pada penilaian terhadap nilai standar deviasi dan tingkat korelasi dari 3 data perbandingan alternatif, yaitu 213.645 unit hunian dan 243.227 unit hunian, di mana keduanya memiliki nilai standar deviasi dan korelasi di bawah nilai alternatif 1.

Kata kunci: Permukiman; Hunian; Keputusan; Statistik; Teknis.


  1. Fahmi, & Widyawati, R. (2020). Analisis Kebutuhan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2018 – 2037. Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung, 1(2), 40–53. https://doi.org/10.23960/jpi.v1n2.49
  2. Fahyudi, D. I., Christiawan, P. I., & Sarmita, I. M. (2020). Perkembangan Luas Permukiman Dan Penggunaan Lahan Pada. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 8(3), 140–147. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPG/article/view/29541/17270
  3. Fasola, D., Purba, A., & Kustiani, I. (2022). Analisis Kebutuhan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Tanggamus Tahun 2022 - 2041. Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP), 2(2). https://doi.org/10.23960/snip.v2i2.189
  4. Ilhan Alvaranty,Deasy Widyastomo, R. M. R. (2022). Studi Kelayakan Sarana Prasarana Dan Kebutuhan Lahan Perumahan Dikawasan Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami. Spasial, 1(8.5.2017), 2003–2005.
  5. Nandang, D. (2011). Latar Belakang Peningkatan secara terus jumlah penduduk tidak dapat dampaknya adalah tumbuh suburnya permukiman informal . Ciri-ciri permukiman ini biasanya padat , kumuh , jorok , tidak ada layanan perkotaan dan mayoritas penghuninya miskin . menerus pen. 6(83), 79–88.
  6. Nugroho, C., Agustang, A., & Pertiwi, N. (2022). Dinamika Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 8(1), 462–467. https://doi.org/10.58258/jime.v8i1.2664
  7. Santosa, N. S., Sitorus, S. R. P., Machfud, M., & Sobandi, R. (2012). Analisis Keberlanjutan Kawasan Permukiman Perkotaan Cisauk di DAS Cisadane. Jurnal Permukiman, 7(2), 88. https://doi.org/10.31815/jp.2012.7.88-94
  8. Yuliana, Y. (2021). Evaluasi Pelaksanaan Program Pengembangan Perumahan (Studi Pada Kantor Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Palembang). Jurnal Ilmu Administrasi Dan Studi Kebijakan (JIASK), 3(2), 113–124. https://doi.org/10.48093/jiask.v3i2.52
  9. BPS, 2021. Kabupaten Banyuasin Musi Banyuasin Dalam Angka
  10. BPS, 2022. Kabupaten Banyuasin Musi Banyuasin Dalam Angka
  11. Standar Nasional Indonesia 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
  12. Riduwan, 2013. Belajar Mudah Penelitian. Penerbit ALFABETHA Bandung.
  13. Pamekas. 2013. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Kawasan Permukiman.

Jurnal Planologi
Published by Pusat Studi Planologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, in collaboration with Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia.
Jl. Kaligawe Raya KM. 4 Semarang, Indonesia
Phone: +6212345678
Email: jurnalplanologi@unissula.ac.id

View My Stats

e-ISSN: 1829-9172

p-ISSN: 2615-5257

DOI : 10.30659/japs

Creative Commons License

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here

apps