Persepsi Dosen dan Mahasiswa terhadap Pembelajaran Apresiasi Sastra Berperspektif Gender

Nas Haryati Setyaningsih, Meina Febriani, Zuliyanti Zuliyanti

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap persepsi mahasiswa dan dosen terhadap materi, proses, dan penilaian pembelajaran apresiasi sastra. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia adalah mata kuliah Apresiasi Sastra. Membelajarkan apresiasi sastra kepada peserta didik sesungguhnya bukan hal yang mudah karena guru dituntut untuk memastikan agar siswa memiliki pemahaman, penikmatan, dan penilaian terhadap karya sastra. Di sisi lain, dalam membelajarkan sastra, guru perlu memiliki: (1) pemahaman terhadap tujuan pembelajaran sastra, (2) ketepatan memilih, menentukan, dan mengemas materi ajar sastra berdasarkan nilai-nilai atau muatan yang ada di dalamnya, (3) kemampuan memilih dan menggunakan strategi pembelajaran apresiasi sastra yang mampu memantik minat dan pengalaman apresiatif siswa, dan (4) ketepatan dalam memilih dan menggunakan penilaian pembelajaran apresiasi sastra sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif  dengan metode deskriptif. Data penelitian ini berupa persepsi mahasiswa dan dosen terhadap pembelajaran apresiasi prosa berperspektif gender. Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa peserta kuliah dan dosen mata-mata kuliah apresiasi sastra (Apresiasi Puisi, Apresiasi Prosa, dan Apresiasi Drama)  pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, Universitas Negeri Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik teknik angket dan wawancara mendalam. Data kuantitatif di dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik diskriptif persentase. Adapun data yang bersifat kualitatif dianalisis dengan langkah reduksi data, displei data, dan verifikasi data untuk memperoleh simpulan. Hasil penelitian menunjukkan, dosen dan mahasiswa mempersepsi bahwa (1) materi pembelajaran sudah dalam bentuk bahan ajar (hand-out), tetapi belum lengkap karena hanya memuat konsep-konsep yang bersifat teoretis, (2) materi belum memuat nilai-nilai gender, padahal mahasiswa memerlukan nilai tersebut, (2) proses pembelajaran apresiasi sastra menggunakan strategi yang memungkinkan mahasiswa sampai pada tahapan mengapresiasi, akan tetapi metode yang digunakan monoton dan kurang variatif, kegiatan pembelajaran belum sampai pada tahapan akhir apresiasi, yakni mereproduksi, dan proses pembelajaran belum memperhatikan perspektif gender, (3) penilaian pembelajaran apresiasi sastra sudah menggunakan penilaian autentik, namun belum mencakupi keseluruhan aspek penilaian (kognitif, afektif, psikomotor). Penilaian belum memperhatikan perspektif gender.


Keywords


pembelajaran apresiasi sastra, perspektif gender



DOI: http://dx.doi.org/10.30659/j.6.2.138-151

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia

View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia is published by Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia in collaboration with Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya (PPJB-SIP).