Supp. File(s): Research Instrument
Universitas Semarang
Tidak terpenuhinya kebutuhan lahan permukiman di pusat Kota Semarang mendorong pembangungan perumahan di Kawasan Sub Urban Kota Semarang yang merupakan faktor utama terjadinya alih fungsi lahan dari non terbangun menjadi terbangun. Mengetahui potensi kerawanan banjir di daerah sub urban kota semarang diperlukan untuk upaya mitigasi bencana banjir akibat perubahan alih fungsi lahan tersebut. Data curah hujan, kemiringan lahan dan ketinggian lahan, jenis tanah dan penggunaan lahan serta kerapatan sungai digunakan sebagai parameter kerawanan potensi banjir. Setiap parameter dilakukan proses scoring dengan pemberian bobot dan nilai kemudian dilakukan overlay menggunakan software ArcGIS. Kemudian dilakukan survai lapangan untuk melihat validasi lapangan pada daerah rawan banjir. Hasil penelitian didapatkan total wilayah rawan banjir adalah 21.196, 79 Ha atau sekitar 21,02 persen dari keseluruhan luas Kabupaten Kendal. Dua Kecamatan yaitu Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Brangsong merupakan Kawasan Sub Urban Kota Semarang yang paling banyak luasan daerah rawan bencana banjir.
Supplement Files